Cinta-news.com – Meski kalah 1-2 dari Mali, Ketua Umum PSSI Erick Thohir justru memuji mental baja Timnas U17 Indonesia dalam laga pamungkas Piala Kemerdekaan 2025. Pertandingan sengit ini digelar di Stadion Utama Sumatra Utara, Deli Serdang, Senin (18/8/2025) malam, dan menjadi bukti bahwa Garuda Asia tak mudah menyerah sekalipun menghadapi tim sekelas Mali, juara ketiga Piala Dunia U17 2023.
Dua gol Mali dicetak oleh Zoumana Ballo (22’) dan Seydou Dembele (33’), sementara satu gol balasan Indonesia lahir dari sundulan tajam Fadly Alberto Hengga (36’). Erick Thohir menyebut, laga ini adalah ujian nyata sebelum Piala Dunia U17 2025 di Qatar November mendatang.
Mali Tak Kenal Lelah, Tapi Indonesia Bangkit!
Erick Thohir terkesan dengan stamina luar biasa pemain Mali yang tetap lincah dari menit pertama hingga akhir. “Mali enggak capek-capek, minum pun jarang. Larinya tetap kencang!” ujarnya. Namun, ia bangga melihat anak asuhannya tidak kolaps meski sempat tertinggal 0-2. “Kita kebobolan dua gol, tapi bisa balas satu. Di babak kedua, permainan lebih seimbang. Artinya, mental mereka kuat!” tegasnya.
Menurutnya, bermain melawan Mali adalah pengalaman berharga, apalagi Timnas U17 Indonesia akan satu grup dengan Brasil, Honduras, dan Zambia di Piala Dunia nanti. “Ini uji coba yang luar biasa! Kita merasakan tekanan dari tim lebih kuat, dan itu bagus untuk persiapan,” tambah Thohir.
Optimisme Erick Thohir: “Siapa Tahu Bisa Seri Lawan Brasil!”
Meski tantangan ke depan semakin berat, Erick Thohir tetap optimistis. Ia bahkan bercerita bagaimana pemain Timnas U17 Indonesia berani bercanda tentang menghadapi Brasil. “Saya tanya, ‘Gimana Bang, lawan Brasil?’ Mereka jawab, ‘Siapa tahu seri, Pak Ketua!’ Wah, itu mental juara! Masa depan Indonesia cerah kalau pemainnya berpikir seperti ini,”** ujarnya bersemangat.
Ia menekankan, hasil bukan segalanya, tapi mental pantang menyerah adalah kunci. “Kita harus tetap percaya diri, apa pun hasilnya nanti,” tegas Menteri BUMN ini.
Jadwal Padat Menuju Piala Dunia U17
Timnas U17 Indonesia menjadikan Turnamen Piala Kemerdekaan 2025 sebagai pijakan awal, bertanding melawan Mali, Tajikistan, dan Uzbekistan dalam persiapan menuju Piala Dunia. Setelah ini, mereka akan terbang ke Bulgaria untuk menjalani serangkaian uji coba. “Mungkin ada dua atau tiga laga di sana, meski belum pasti ditayangkan di TV,” kata Thohir.
Sebelum berangkat ke Qatar, Timnas U17 juga akan mengikuti turnamen persahabatan di Dubai. “Persiapannya sangat matang. Kita lihat nanti hasilnya!” ujarnya penuh keyakinan.
Soal Naturalisasi, Keputusan Ada di Tangan Pelatih
Isu penambahan pemain naturalisasi juga mencuat, tapi Erick Thohir menegaskan, keputusan akhir ada di tangan pelatih Nova Arianto dan tim scout. “Kami juga sudah libatkan Pak Simon Tahamata untuk memantau pemain muda, bukan hanya untuk U17 tapi juga U20, U23, dan tim senior,” jelas mantan bos Inter Milan ini.
Kesimpulan: Kalah Tapi Tak Terkalahkan!
Hasil 1-2 dari Mali bukan akhir segalanya, melainkan bahan evaluasi berharga untuk tampil lebih baik di Piala Dunia U17. Erick Thohir yakin, dengan mental tangguh dan persiapan matang, Timnas U17 Indonesia bisa mengejutkan dunia.
“Ini baru awal. Lawan Brasil nanti, siapa tahu kejutan bisa terjadi!” tandasnya penuh semangat.
Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Exposenews.id
Usually I do not read article on blogs however I would like to say that this writeup very compelled me to take a look at and do it Your writing style has been amazed me Thank you very nice article
Your passion for your subject matter shines through in every post. It’s clear that you genuinely care about sharing knowledge and making a positive impact on your readers. Kudos to you!