Cinta-news.com – Anda pasti tercengang membaca kabar terbaru ini! Dalam perkembangan yang sangat dinantikan publik, terduga pelaku penganiayaan keji terhadap seorang kurir ekspedisi di Kota Bekasi akhirnya memilih jalan menyerah. Secara mengejutkan, pria ini memutuskan untuk menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Kemudian, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, langsung mengonfirmasi kabar panas ini. Beliau menyatakan bahwa tersangka dalam kasus penganiayaan kurir J&T berinisial CK telah resmi menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota pada 28 Agustus sekitar pukul 04.00 WIB. Akhirnya, keputusan pelaku ini secara resmi mengakhiri pencarian yang dilakukan aparat.
Namun, tahukah Anda bahwa sebelum menyerah, pelaku sempat berusaha kabur? Arnold kemudian membeberkan detail pelariannya. Rupanya, pelaku sempat melarikan diri ke wilayah Tangerang setelah menyadari dirinya menjadi buruan polisi. Selain itu, Arnold mengungkapkan bahwa Tim Buser Sat Reskrim Bekasi Kota secara gencar menghimbau pelaku untuk menyerahkan diri. Akibatnya, himbauan ini berhasil membuat pelaku menyerah setelah bersembunyi di Tangerang Kota. Sekarang, kita semua bisa lega karena polisi telah menahan terduga pelaku di Polres Metro Bekasi Kota dan proses hukum sedang berjalan.
Lalu, apa sebenarnya yang memicu insiden mengerikan ini? Mari kita ungkap kronologi lengkapnya yang membuat banyak netizen geram! Sebelumnya, kejadian ini berawal pada hari Jumat, 26 September 2025, di Perumahan Harapan Jaya, Bekasi Utara. Tepatnya sekitar pukul 11.00 WIB, seorang kurir muda berinisial ID (22) harus mengalami mimpi buruk. ID yang dengan setia mengantarkan paket justru menjadi korban bacokan oleh pria berinisial KC. Bayangkan, niat hati ingin mencari rezeki malah berujung di ujung senjata tajam.
Konflik memanas bermula dari metode pembayaran yang sepele. Awalnya, ID dengan semangat mengantarkan paket COD senilai Rp 30.000 ke kediaman KC. Namun, KC tidak menyiapkan uang tunai untuk pembayaran. Alih-alih membayar tunai, pria ini justru meminta melakukan pembayaran melalui transfer. Kemudian, ID yang berusaha profesional pun menyetujui permintaan tersebut dengan syarat menggunakan sistem QRIS. “Awalnya saya nganter paket ke rumah pelaku, lalu pelaku minta transfer. Lalu saya setujui, tapi pakai QRIS. Nah pelaku ini enggak terima sedangkan saya kan butuh uang kan ya saat itu buat setoran,” jelas ID dengan suara lirih.
Kesabaran ID benar-benar diuji pada saat itu. Akibatnya, percekcokan keduanya semakin memanas. Bahkan, KC sama sekali tidak menunjukkan itikad baik. Secara tiba-tiba, pria ini masuk ke dalam rumahnya dan kembali dengan membawa sebilah mandau! Oleh karena itu, ID pun mencoba menenangkan situasi dengan berkata, “Jadi dia ngeluarin sajam ketika cekcok kita, saya bilang pak saya butuhnya sekarang buat setoran, terus dia enggak terima keluarin mandau. Enggak tahu alasan dia bayarnya nanti-nanti kenapa,” ujar ID dengan perasaan trauma.
Akhirnya, tindakan brutal pun tidak terelakkan. Dengan emosi meluap, KC lalu menyabetkan mandau ke tubuh ID yang tidak berdaya. Akibatnya, ID menderita beberapa luka serius di tangan kanan bagian bawah jempol, perut sebelah kanan, dan bekas pemukulan di rahang kanannya. Untungnya, anak KC mendengar suara pertengkaran dan segera keluar rumah. Kemudian, anak tersebut langsung membayar paket untuk meredakan situasi. “Dia ngata-ngatain saya dan mengusir saya. Saya enggak mau pergi karena paket belum dibayar. Akhirnya saya pergi pas uang COD itu ditransfer sama anaknya lewat QRIS, jadi bukan dia yang bayar,” tutup ID dengan perasaan campur aduk.
Dengan demikian, rangkaian peristiwa tragis ini akhirnya menemui titik terang. Kronologi ini jelas menunjukkan betapa berharganya nyawa seorang pekerja. Oleh karena itu, masyarakat kini menanti proses hukum yang adil bagi korban. Selain itu, kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya menghargai para pekerja.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com












**mindvault**
mindvault is a premium cognitive support formula created for adults 45+. It’s thoughtfully designed to help maintain clear thinking