cinta-news.com, JAKARTA —Telkomsel Genjot Pertumbuhan IndiHome. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) terus memprioritaskan peningkatan mutu produk dan layanan IndiHome sepanjang 2025. Upaya ini menjadi bagian dari strategi pertumbuhan berkelanjutan layanan internet rumah mereka di tengah tekanan daya beli masyarakat yang melemah.
Anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) ini juga memperkuat sinergi fixed-mobile convergence (FMC) secara optimal. Dengan memanfaatkan basis pelanggan mobile yang mencapai 158,8 juta pengguna, Telkomsel mengintegrasikan IndiHome B2C untuk mendorong cross-selling yang lebih terarah, personalisasi layanan berbasis data, dan peningkatan retensi pelanggan dalam jangka panjang.
Selain itu, Telkomsel juga mempersiapkan solusi untuk segmen pelanggan yang sensitif terhadap harga. Untuk kategori pelanggan bernilai (value customers) ini, Telkomsel mengandalkan layanan EZnet sebagai alternatif ekonomis.
“Dengan pendekatan tersebut, Telkomsel tidak hanya memperluas pangsa pasar secara selektif, tetapi juga tetap menjaga efisiensi investasi modal. Di saat yang sama, strategi ini mendukung adopsi layanan broadband yang lebih inklusif,” ujar Saki kepada Bisnis pada Selasa (13/5/2025).
EZnet hadir sebagai salah satu pilihan layanan broadband yang menghadirkan pengalaman internet rumah dengan harga yang lebih terjangkau. Telkomsel menawarkan EZnet mulai dari Rp150.000 per bulan, dengan kecepatan mencapai 10 Mbps. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan paket IndiHome standar yang dibanderol mulai Rp200.000 hanya untuk layanan internet saja.
Hingga kuartal I/2025, IndiHome berhasil menjangkau 9,8 juta pelanggan residensial (B2C), meningkat 10,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, total pelanggan IndiHome dari segmen B2C dan B2B secara keseluruhan mencapai 11 juta pelanggan, tumbuh 7% secara tahunan.
Meski jumlah pelanggan terus bertambah, tingkat penetrasi layanan konvergensi fixed dan mobile (FMC) per akhir Maret 2025 tercatat sebesar 55%. Angka ini sedikit turun dibandingkan posisi pada 2024 yang mencapai 57%.
Menurut Saki, penurunan ini menggambarkan sikap lebih hati-hati dari pelanggan dalam menyikapi situasi ekonomi dan tekanan daya beli yang belum sepenuhnya pulih. Meskipun demikian, Telkomsel tetap menargetkan peningkatan penetrasi secara bertahap seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi.
Sebagai langkah lanjutan, perusahaan akan memperkuat integrasi bundling IndiHome dengan layanan pascabayar, menyelaraskan akun pelanggan di aplikasi MyTelkomsel, serta menawarkan bundling konten digital yang lebih menarik.
“Dengan disiplin tinggi dalam pelaksanaan promosi dan strategi penawaran produk, kami optimistis bisa menjaga rasio konvergensi, rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU), serta mempertahankan basis pelanggan yang aktif dan produktif,” tambah Saki.