BANDUNG, Cinta-news.com – Sungai Cikapundung, yang dulu memesona dengan air jernihnya, kini berubah jadi bencana lingkungan! Aliran sungai yang melewati Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda dan Curug Dago ini sekarang tercemar berat, mengancam ekosistem dan keindahan alamnya. Padahal, sejarah mencatat, sungai ini pernah membuat Raja Siam (sekarang Thailand) terpukau hingga berkunjung tiga kali!
Fakta mengejutkan terungkap: 234 ton kotoran sapi per hari dari Bandung Barat mencemari sungai ini! Limbah tersebut berasal dari peternakan sapi perah di Lembang, yang justru menjadi sumber penghidupan warga setempat.
Dari Pesona Raja Siam Jadi Limbah Hijau Pekat
Lutfi Erizka, Kepala UPTD Tahura Ir H Djuanda, membenarkan bahwa pencemaran ini berasal dari hulu Sungai Cikapundung di Bandung Barat. “Sungai ini sekarang tercemar berat oleh kotoran sapi. Sumber utamanya dari wilayah utara, tepatnya Lembang,” tegas Lutfi saat ditemui di Curug Dago, Rabu (23/7/2025).
Akibatnya, air sungai yang mengalir di Tahura berwarna hijau pekat dan berbau menyengat. Bahkan, saat musim kemarau, kolam tandon di kawasan Dago Pakar mengering, menyisakan tumpukan kotoran sapi yang bau nya mencekik hidung! “Bayangkan, baunya sampai mengganggu pengunjung!” ujar Lutfi.
20.000 Sapi, 234 Ton Kotoran: Ancaman Nyata!
Data mengejutkan dari Lutfi menyebutkan, sekitar 20.000 ekor sapi perah dipelihara warga di sepanjang hulu Sungai Cikapundung. Setiap hari, mereka menghasilkan 234 ton kotoran yang akhirnya mengalir ke sungai! “Makanya, airnya jadi hijau pekat dan tercemar,” jelasnya.
Solusi Darurat: Kolaborasi & Pembangunan IPAL
Lutfi menegaskan, masalah ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Dibutuhkan kerjasama antara Pemkab Bandung Barat, Pemkot Bandung, dan Pemprov Jabar untuk membersihkan sungai ini. “Kami butuh kolaborasi serius. Kalau parsial, tidak akan selesai,” tegasnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Lutfi mengusulkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). “Ini solusi terbaik, meski biayanya besar. Semoga Pemda dan Pemprov Jabar bisa mendukung,” harapnya.
Masa Depan Sungai Cikapundung: Bisakah Kembali Bersih?
Pencemaran ini akan semakin menggerogoti pariwisata dan mengancam pasokan air baku warga Bandung jika tidak segera kita tangani. “Kita harus bertindak sekarang, sebelum semuanya terlambat!” seru Lutfi.
Dengan langkah konkret seperti pembangunan IPAL dan pengawasan ketat terhadap peternakan, mungkin saja Sungai Cikapundung bisa kembali seperti dulu: jernih, indah, dan bebas polusi.
Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Exposenews.id