Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Sopir Jaklingko Ugal-ugalan? Pramono Anung: “Siap-Siap Dipecat!”

Cinta-news.com – Pramono Anung benar-benar berang dan tak segan mengancam akan memecat massal sopir Jaklingko yang berperilaku “jagoan” di jalanan! Ibukota Jakarta kembali gempar dengan berita yang membuat banyak orang menggeleng-gelengkan kepala. Kali ini, sorotan utama jatuh pada perilaku para sopir Jaklingko yang kian hari kian memprihatinkan. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi mengeluarkan peringatan keras disertai ancaman tegas. Langkah ini ia ambil setelah menyaksikan lonjakan keluhan dari penumpang yang mengaku merasa tidak nyaman bahkan seringkali ketakutan selama menggunakan layanan transportasi umum andalan ibukota tersebut.

Lantas, apa sebenarnya yang memicu kemarahan sang gubernur? Ternyata, sebagian besar pengaduan penumpang mengerucut pada dua masalah pokok. Pertama, gaya menyetir yang ugal-ugalan dan tidak mempertimbangkan keselamatan penumpang. Kedua, sikap sopir yang seringkali bersikap semaunya sendiri dan kurang profesional. Coba bayangkan, para penumpang yang hendak beraktivitas dengan nyaman justru harus merasakan pengalaman mencekam bak menaiki roller coaster tanpa pengaman di tengah kemacetan Jakarta yang sudah parah. Kondisi inilah yang mendorong Pramono untuk segera mengambil tindakan tegas tanpa tedeng aling-aling.

Tanpa menunggu lama, Pramono Anung langsung memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo, untuk segera membersihkan barisan sopir Mikrotrans Jaklingko dari berbagai oknum tidak bertanggung jawab. “Yang seperti itu saya minta untuk ditertibkan,” tegas Pramono dalam keterangan resminya pada Minggu, 16 November 2025. Perintah ini jelas bukan sekadar gertakan belaka, melainkan sebuah instruksi konkret yang harus segera seluruh jajarannya eksekusi. Tujuan utamanya tidak lain adalah untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap kualitas layanan Jaklingko.

Pramono kemudian melanjutkan dengan memberikan penegasan yang lebih terperinci. Ia menyatakan dengan jelas bahwa Dinas Perhubungan DKI kini memegang mandat penuh untuk melakukan proses penertiban secara menyeluruh. Program penertiban ini akan ia gabungkan dengan pelatihan intensif bagi para sopir, yang bertujuan menanamkan kembali jiwa pelayanan prima yang semestinya mereka miliki. Namun, ia juga menyampaikan pesan keras yang tidak main-main, “Untuk sopir JakLingko yang ugal-ugalan, saya sudah minta kepada Kepala Dinas Perhubungan untuk menertibkan dan melakukan pelatihan. Kalau mereka tetap melakukan hal yang sama, udah diganti aja,” ancamnya dengan nada tegas. Ancaman ‘diganti aja’ ini mungkin terdengar sederhana, namun sebenarnya mengandung konsekuensi yang sangat serius bagi setiap sopir yang masih bandel.

Gubernur DKI Jakarta ini pun menyertakan alasan logis di balik kebijakan tegasnya tersebut. Ia menegaskan bahwa antrian pencari kerja di Jakarta saat ini sangatlah panjang dan competitive. Oleh karena itu, tidak ada alasan sama sekali bagi para sopir yang sekarang untuk berleha-leha atau bertindak semaunya. “Yang cari kerja di Jakarta juga banyak. Jangan sampai Jaklingko yang kemudian tarifnya gratis ini seakan-akan menjadi milik pribadi, kerja suka-suka, asal-asalan,” tegasnya sekali lagi. Pernyataan ini secara tegas mengingatkan semua pihak bahwa fasilitas gratis yang bersumber dari uang rakyat ini wajib semua pihak kelola dengan profesionalisme tinggi dan rasa tanggung jawab yang besar.

Tidak berhenti di situ, Pramono juga berhasil membongkar praktik penyimpangan lain yang selama ini terjadi. Beberapa oknum sopir kedapatan sering ‘nebengin’ atau membawa serta keluarga mereka sendiri saat sedang bertugas. Coba bayangkan, kendaraan umum yang seharusnya melayani puluhan penumpang justru beberapa oknum salahgunakan untuk kepentingan pribadi! Menanggapi temuan ini, Pramono kembali mengulangi perintah tegasnya, “Yang seperti itu saya minta untuk ditertibkan,” pesannya singkat namun sarat dengan makna dan peringatan.

Seluruh peringatan dan ancaman yang ia sampaikan ini tentu memiliki dasar yang kuat dan jelas. Pemerintah Provinsi DKI sendiri menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan kenyamanan dan keamanan transportasi umum bagi seluruh warga. Layanan Jaklingko yang gratis ini seharusnya menjadi solusi mobilitas, bukan justru menambah masalah baru bagi masyarakat. Untuk itu, proses penertiban dan pelatihan yang Dishub DKI selenggarakan harus berjalan secara menyeluruh dan transparan agar hasilnya maksimal.

Kebijakan tegas Pramono Anung ini patut kita dukung bersama-sama. Langkah ini merupakan bentuk nyata perlindungan terhadap hak-hak dasar penumpang sebagai pengguna jasa transportasi umum. Setiap warga Jakarta berhak merasakan keamanan dan penghargaan ketika menggunakan fasilitas publik. Tindakan tegas ini diharapkan dapat mendorong para sopir Jaklingko untuk lebih menghargai profesinya dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Mari kita tunggu bersama, apakah ancaman ‘diganti aja’ dari sang gubernur ini benar-benar akan membuat para sopir ‘jagoan’ ini kapok dan berubah menjadi lebih baik!

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *