Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Soal Utang KCIC, Purbaya Tegaskan: “Bukan Urusan APBN!”

Cinta-news.com – Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani, menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan evaluasi mendalam tentang utang PT Kereta Cepat Jakarta China (KCIC) kepada China. Hasil evaluasi ini akan mereka sampaikan kepada kementerian-kementerian terkait pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Rosan juga menyebut telah menyiapkan beberapa opsi pembayaran.

“Kami sudah menyusun beberapa opsi. Nanti kami akan presentasikan ke semua kementerian terkait. Kami sengaja belum menyampaikannya ke siapapun karena ingin mematangkan kajiannya terlebih dahulu. Setelah matang, baru kami sampaikan secara resmi kepada Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Pak Menko, dan Menteri terkait lainnya,” ujar Rosan usai menghadiri Forbes Global CEO Conference di St. Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam. “Jadi, kami ingin evaluasi ini tuntas dulu, baru kami tentukan opsi terbaik bersama,” tuturnya.

Saat ditanya apakah utang akan dibebankan sepenuhnya ke KCIC, Rosan belum bisa memastikan. Namun, ia berjanji akan mengumumkan hasil kajian akhir kepada publik. Danantara juga telah menggelar serangkaian rapat dengan kementerian dan lembaga terkait. “Kami di Danantara tidak bisa bekerja sendirian. Setelah analisis kami lengkap, barulah kami tentukan langkah bersama dengan seluruh menteri,” kata Rosan.

“Keputusan final ada di tangan para menteri dan pihak terkait. Apapun hasilnya, saya yakin itu yang terbaik dan akan kami jalankan,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membuat pernyataan mengejutkan. Ia secara terbuka menolak penggunaan dana APBN untuk menyelesaikan utang PT KCIC. Purbaya menegaskan utang kereta cepat Whoosh menjadi tanggung jawab Danantara yang mengelola aset BUMN. Ia meminta Danantara menyelesaikan utang KCIC ke China tanpa melibatkan uang pajak.

“KCIC kan ada di bawah Danantara. Seharusnya mereka sudah punya manajemen sendiri,” ucap Purbaya di Bogor, Sabtu (11/10/2025).

Sebagai informasi, KCIC adalah perusahaan pemegang konsesi dan operator KCJB atau Whoosh. Sebanyak 60 persen saham KCIC dipegang 4 BUMN Indonesia lewat PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yaitu PT KAI, PT Jasa Marga Tbk, dan PT Wijaya Karya.

Purbaya pun mengajukan solusi. Daripada pakai APBN, pembayaran utang KCJB bisa dicicil memakai dividen BUMN yang dikumpulkan Danantara. “Mereka punya dividen sendiri yang bisa mencapai Rp 80 triliun per tahun. Seharusnya mereka kelola utang dari situ. Jangan bergantung pada pemerintah,” beber Purbaya.

Mantan bos LPS ini menyinggung soal dividen BUMN yang tak lagi masuk kas negara lewat PNBP. “Kalau enggak, ya semuanya jadi tanggungan pemerintah, termasuk dividennya. Ini kan mau dipisahkan antara BUMN dan pemerintah,” kata Purbaya.

Lalu, bagaimana kondisi keuangan KCIC? Ternyata, bebannya sangat besar! Laporan terbaru mengungkapkan kondisi keuangan PT KCIC sedang tertekan berat. Pendapatan tiket dari jutaan penumpang Whoosh ternyata jauh dari cukup untuk menutup beban keuangannya.

Cicilan utang dan bunganya ke China, ditambah biaya operasional yang besar, membuat KCIC merugi triliunan rupiah. Meski tak pernah merilis laporan keuangan, kondisi KCIC diketahui membukukan kerugian fantastis. Fakta ini terlihat dari laporan keuangan PT KAI sebagai induk usaha dan pemegang saham terbesar.

KAI dan tiga BUMN lainnya menanggung kerugian Whoosh sesuai porsi saham di PT PSBI. Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2025, entitas anak KAI, PT PSBI, catat kerugian hingga Rp 4,195 triliun sepanjang 2024. Hingga semester I-2025, PSBI masih rugi Rp 1,625 triliun.

Sebagai pemimpin konsorsium, KAI pegang porsi saham terbesar di PSBI, yakni 58,53 persen. Pemegang saham lain adalah Wika (33,36%), Jasa Marga (7,08%), dan PTPN VIII (1,03%).

Dampaknya, KAI menanggung beban terberat. Pada semester I-2025, KAI harus menanggung rugi sekitar Rp 951,48 miliar. Sementara di tahun 2024, saat PSBI rugi Rp 4,19 triliun, KAI ikut menanggung hingga Rp 2,24 triliun.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version