Pria Kalideres Bunuh Kerabat Sendiri Gara-gara Selingkuh, Ini Kronologinya

JAKARTA, Cinta-News.com – Pria Kalideres bunuh Kerabat Sendiri Gara-gara Selingkuh, Ini Kronologinya. Seorang pria berinisial UA nekat membunuh kerabatnya sendiri, Muhammad Latupono alias Moken, di Gang Barokah, Kalideres, Jakarta Barat. Aksi brutal itu terjadi Kamis (8/5/2025) malam, dipicu sakit hati karena korban diduga selingkuh dari istrinya—yang tak lain adalah sepupu pelaku. Kini, UA mendekam di tahanan Polres Metro Jakarta Barat dengan tuntutan pasal berlapis, termasuk pembunuhan berencana.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya, mengungkapkan bahwa UA merencanakan pembunuhan ini dengan matang. Sebelum menemui korban, pelaku sudah menyiapkan pisau sebagai senjata.

“Pelaku geram karena korban berselingkuh dari istrinya, yang merupakan sepupunya sendiri,” jelas Twedi di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (16/5/2025).

Hari itu, UA dan Moken sempat bekerja bersama membersihkan lahan kosong. Usai bekerja, mereka minum-minum bersama teman hingga sore. Sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku mengajak korban makan malam di warung dekat TKP. Tanpa curiga, Moken menyanggupi. Padahal, UA sudah menyiapkan pisau untuk eksekusi.

Setelah makan, keduanya berjalan menyusuri Gang Barokah. Tiba-tiba, UA langsung menikam perut Moken. Meski terluka, korban masih melawan. Mereka bahkan sempat bergulat di tanah.

“Korban berusaha melawan, tapi karena lukanya parah, akhirnya ia terjatuh dan tertelungkup,” terang Twedi.

Dalam kondisi lemah, Moken kembali menjadi sasaran. Pelaku menusuk punggungnya dua kali hingga tewas. Tim forensik menemukan tiga luka tusuk: satu di perut dan dua di punggung.

UA mengaku sudah lama menyimpan dendam. Dugaan perselingkuhan Moken dengan istrinya memicu emosi pelaku hingga nekat merencanakan pembunuhan.

Kini, UA terancam hukuman berat. Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana mengancamnya dengan hukuman mati, penjara seumur hidup, atau maksimal 20 tahun. Selain itu, ia juga dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.

Yang membuat kasus ini mironis, pelaku dan korban ternyata masih memiliki hubungan keluarga. Namun, perselingkuhan itu menghancurkan ikatan mereka.

Awalnya, UA hanya ingin menyelesaikan masalah secara baik-baik. Tapi, sakit hati yang menumpuk akhirnya meledak menjadi aksi brutal.

Polisi memastikan kasus ini sudah dalam penyidikan lengkap. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mengambil tindakan main hakim sendiri.

“Kami akan proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Twedi.

Dengan ditangkapnya UA, polisi berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran agar konflik diselesaikan secara hukum, bukan dengan kekerasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Slot Online NewsintercommposaktimposaktiAatotoSlot gacorAATOTOSlot GacorAATOTOMotoslotMotoslotSlot Gacor Hari IniAatotoChefmyronsSlot Gacor QRISSlot gacor Hari IniRRC4DMposakticomputerdataalazharcairobnaSlot GacorstikesindahikipgunungsitolistiamuhammadiyahselongBerita DaerahIzin DaerahRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTaatotoRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTJurnal isi surakartaRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFT