CIANJUR, cinta-news.com – Kepolisian Resor (Polres) Cianjur, Jawa Barat, menyampaikan permintaan maaf atas tindakan sejumlah anggotanya yang diduga melakukan salah tangkap dan dugaan penganiayaan terhadap seorang warga.
Peristiwa ini sempat menjadi sorotan publik setelah video pengakuan korban beredar luas di media sosial.Kedua belah pihak telah menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan melalui musyawarah.
KBO Satreskrim Polres Cianjur, Ipda Dudi Suharyana, langsung meminta maaf kepada korban di hadapan awak media pada Selasa (11/6/2025) malam.
“Permohonan maaf atas hal-hal yang memang mungkin tidak berkenan. Kealpaan ini menjadi pembelajaran bagi kami semua,” ujar Dudi di mako Polres Cianjur, Selasa malam.
Dudi menuturkan kronologi kejadian, menjelaskan bahwa kesalahpahaman awal memicu anggotanya melakukan tindakan kekerasan.
“Alhamdulillah, setelah melalui musyawarah, kami sepakat menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan,” kata dia.
Dudi berharap kejadian serupa tidak kembali terulang dan menjadi bahan introspeksi bagi institusinya agar lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami juga memohon dukungan dari seluruh masyarakat agar terus membantu kami dalam memberikan pelayanan terbaik sebagai anggota Polri,” tuturnya.
Sementara itu, korban bernama Suherli (45) menyatakan menerima permintaan maaf dari pihak kepolisian dan menyepakati penyelesaian secara kekeluargaan.
Kepuasan Publik ke Kepolisian dalam Berantas Premanisme
Meski begitu, ia tetap berharap proses hukum terhadap para pelaku tetap berjalan.
Saya memilih islah karena aparat tetap akan memeriksa para pelaku.Ia menegaskan setuju penyelesaian kekeluargaan asalkan proses hukum tetap berjalan.
Aparat kepolisian diduga salah menangkap Suherli saat ia melintas bersama rekannya di kawasan Baros, Karangtengah, Cianjur.
Ia mengaku sempat mengalami kekerasan fisik, baik di lokasi kejadian maupun saat pemeriksaan di kantor polisi.
Video pengakuan Suherli yang berdurasi 1 menit 17 detik sempat viral di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak wajahnya mengalami lebam di sekitar mata, salah satu matanya menghitam, dan beberapa giginya rontok.
Setelah empat hari beredar, pemilik akun menghapus video tersebut dan mengunggah pernyataan baru bahwa kedua belah pihak telah menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.