CILACAP, Cinta-news.com – Operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, akhirnya resmi ditutup pada Sabtu (22/11/2025) sore. Setelah sepuluh hari berjuang, tim SAR harus menghadapi kenyataan pahit. Dua korban, Maysarah Salsabila dan Vani Hayati (12), masih belum berhasil ditemukan. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, seluruh pihak menggelar doa bersama dan menabur bunga di lokasi kejadian. Kegiatan penuh khidmat ini diikuti jajaran Forkompimda, anggota tim SAR, serta keluarga korban yang sedang berduka.
SAR Mission Coordinator M Abdullah menjelaskan alasan di balik keputusan sulit ini. Ia menegaskan bahwa penghentian pencarian merupakan hasil koordinasi mendalam dengan keluarga korban dan pemerintah daerah. “Kami telah mengerahkan semua upaya maksimal,” ujarnya. Namun, tim tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kedua korban. Abdullah menambahkan, keputusan ini mempertimbangkan batas waktu efektif pencarian sesuai prosedur.
Regulasi dari Basarnas menjadi landasan penghentian operasi. Aturan menetapkan operasi SAR berlangsung paling lama tujuh hari. Namun, tim bisa memperpanjang operasi jika menemukan petunjuk kuat. Sayangnya, dalam kasus ini tidak ada indikator yang muncul. “Kami menyampaikan duka mendalam kepada keluarga dan berterima kasih kepada semua pihak,” tutur Abdullah.
Bencana longsor ini menerjang 17 rumah warga di Dusun Tarukahan dan Cibuyut. Kejadian berlangsung pada Kamis (13/11/2025) malam. Total korban mencapai 46 orang. Rinciannya, 23 orang selamat, 21 orang meninggal, dan dua orang belum ditemukan.
Suasana haru menyelimuti acara penutupan pencarian. Bunga-bunga yang ditaburkan menggambarkan beratnya melepas dua jiwa yang masih tertimbun. Doa-doa pun mengalun khidmat untuk ketabahan keluarga dan ketenangan korban. Raut wajah lelah dan pedih terpancar dari para penyelamat. Mereka telah berjuang selama sepuluh hari melawan waktu dan medan berat.
Tim SAR sebenarnya menunjukkan komitmen tinggi. Mereka memperpanjang operasi melebihi batas waktu standar. Namun, alam menyembunyikan kedua korban dengan sangat rapat. Keputusan berhenti mencerminkan profesionalisme tim. Pertimbangan keselamatan personel menjadi prioritas di tengah situasi emosional.
Bayangkan, dalam sekejap kehidupan warga dua dusun itu berubah total. Longsor malam hari mengubah rumah mereka menjadi tumpukan puing. Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa tetapi juga meninggalkan trauma mendalam. Anak-anak kehilangan orang tua, sementara orang tua kehilangan anak. Kisah Maysarah dan Vani akan selalu dikenang sebagai simbol dahsyatnya amukan alam.
Penutupan operasi pencarian bukan akhir segalanya. Pemerintah daerah kini beralih ke fase pemulihan dan rehabilitasi. Mereka harus membangun kembali infrastruktur dan mental para penyintas. Kita semua perlu memberikan dukungan untuk membantu mereka bangkit. Meski pencarian usai, upaya memberikan yang terbaik bagi penyintas harus terus berlanjut. Bencana boleh berakhir, tetapi tugas membangun kembali kehidupan masih sangat panjang.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com












tải 888slot Tuy chỉ mới xuất hiện trên bản đồ cá cược, nhưng nơi đây đã đặt ra sứ mệnh táo bạo: “Mang đến trải nghiệm cá cược công bằng, hiện đại và đậm chất cá nhân hóa cho người chơi toàn cầu”.