Cinta-news.com – Operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, akhirnya memasuki hari ketiga yang menegangkan pada Sabtu (15/11/2025). Tim gabungan secara signifikan menambah jumlah alat berat menjadi sembilan unit untuk mempercepat proses. Mereka juga mendatangkan sembilan anjing pelacak yang siap mengendus keberadaan korban. Upaya besar-besaran ini jelas menunjukkan keseriusan dalam menangani musibah yang memilukan ini.
Kepala Kantor SAR (Basarnas) Cilacap, Muhamad Abdullah, dengan tegas mengonfirmasi penguatan pasukan ini di lokasi. “Kami menerjunkan sembilan anjing pelacak dari Kantor SAR Cilacap dan Polda Jateng serta 9 alat berat guna membantu proses pencarian di lapangan,” ujarnya. Operasi pencarian yang kompleks ini juga melibatkan ratusan personel gabungan. Mereka berasal dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, serta masyarakat setempat yang bahu-membahu. Akibatnya, suasana di lokasi dipadati oleh berbagai pihak yang berkomitmen tinggi.
Selanjutnya, rencana operasi SAR hari ketiga dengan cermat membagi semua personel ke dalam lima worksite pencarian. Sebagai contoh, pembagian tim tersebut terinci sebagai berikut: Worksite A-1 mengerahkan 3 orang, sementara Worksite A-2 melibatkan 7 orang. Di sisi lain, Worksite A-3 menugaskan 4 orang. Worksite B-1 juga diisi oleh 4 orang, dan terakhir, Worksite B-2 memfokuskan 2 orang untuk area spesifik. Dengan strategi ini, setiap sudut area bencana bisa tercover dengan lebih teliti.
Sementara itu, posko terpadu terus-menerus memperkuat koordinasi lintas instansi. Tujuannya untuk memastikan semua kebutuhan tim di lapangan terdistribusi dengan baik. Mulai dari logistik, peralatan, hingga dukungan medis, semuanya tersedia agar operasi tidak mengalami kendala. Sinergi yang solid antar lembaga menjadi kunci utama dalam mendukung proses evakuasi.
Sebagai informasi, tanah longsor dahsyat melanda Dusun Cibuyut dan Tarukahan pada Kamis (13/11/2025) malam. Hingga Jumat (14/11/2025), tim berhasil menemukan tiga orang dalam kondisi meninggal. Hal ini tentunya membuat suasana duka kian mencekam. Sayangnya, 20 warga lainnya yang diduga tertimbun material longsor masih menjadi target pencarian utama.
Namun, proses pencarian heroik ini masih terkendala beberapa faktor. “Kami mengalami kesulitan karena akses untuk alat berat sulit. Kemudian, tanahnya juga masih labil,” keluh Abdullah. Selain akses dan kondisi tanah, ketebalan material longsor yang menimbun permukiman juga memperlambat laju operasi. Meskipun demikian, semangat seluruh tim untuk menyelamatkan nyawa tidak pernah pupus.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
