SEMARANG, Cinta-news.com – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, langsung mengambil tindakan cepat! Ia segera mengerahkan tim khusus dari Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menyelidiki kasus keracunan massal yang diduga kuat berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 2 Wonogiri.
Insiden mengerikan ini kembali terjadi pada Kamis (11/9/2025). Sebanyak 110 siswa secara serentak melaporkan gejala diare, mual, dan muntah usai mereka menyantap menu MBG. Sebelumnya, insiden serupa telah menimpa 365 siswa dan guru di Sragen pada awal Agustus 2025.
Oleh karena itu, Sumarno menekankan dengan tegas pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku pelaksana program MBG. “Begitu kejadian ini terdengar, kami langsung turunkan tim Dinkes untuk memeriksa. Langkah utama yang harus kita lakukan adalah melakukan assessment mendalam di lokasi SPPG-nya. Sudah terjadi seperti ini, tentu saja kita harus mengevaluasi total untuk menemukan akar penyebab sesungguhnya,” ujarnya usai rapat paripurna di Kantor DPRD Jateng, Senin (15/9/2025).
Selanjutnya, Sumarno menjelaskan bahwa ia masih menunggu laporan detail dari lapangan sebelum ia memutuskan langkah lebih lanjut. Ia belum dapat memastikan apakah penyaluran MBG di Wonogiri akan menghentikan sementara atau tidak. “Kami belum sampai ke keputusan itu karena saya sendiri belum menerima laporan lengkap dari tim di lapangan. Untuk hal-hal seperti ini, kita harus melihat kondisi riil di lapangan terlebih dahulu,” lanjutnya.
Pemprov Jateng tidak hanya fokus pada evaluasi, tetapi juga terus mendorong percepatan pembangunan SPPG di berbagai daerah. Mereka menargetkan pemerataan program MBG yang aman dan berkualitas. “Dari sisi Pemprov, perhatian kami tidak hanya pada insiden ini saja. Kami justru lebih mendorong agar pembangunan SPPG di seluruh Jawa Tengah bisa kita percepat,” ungkapnya.
Sumarno juga memaparkan bahwa Jateng telah mencapai pengembangan SPPG yang cukup tinggi secara nasional. Namun, mereka menargetkan seluruh wilayah di Jateng dapat terlayani secara merata dan bebas dari insiden keracunan.
Media sebelumnya memberitakan bahwa sebanyak 110 siswa SMAN 2 Wonogiri mengalami sakit diare, mual, dan muntah pada Jumat (12/9/2025). Kepala Sekolah SMAN 2 Wonogiri, Widodo, menyatakan satu siswa terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit akibat kondisi yang cukup parah. “Total siswa yang diduga keracunan MBG mencapai 110 orang. Satu dari mereka harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit,” ungkap Widodo dengan nada prihatin.
Sebagai langkah darurat, pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan penyaluran MBG selama lima hari. Mereka menghentikan program ini sementara dari Senin (15/9/2025) hingga Jumat (19/9/2025) untuk mencegah bertambahnya korban.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com