SRAGEN, cinta-news.com – Kepolisian Resor Sragen mengungkap identitas pelaku penyebar video penyiksaan anjing yang telah menggegerkan masyarakat setempat.
Unit Reskrim Polres Sragen mengungkap keterlibatan AH, warga Desa Glonggong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, dalam kasus ini setelah melakukan penyelidikan.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parnainggolan Silalahi menjelaskan dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/6/2025), bahwa tersangka AH mengaku memperoleh video tersebut dari aplikasi pengunduh status (status saver).
Aplikasi ini secara otomatis menyimpan video status yang pernah Anda lihat dari WhatsApp, Instagram, atau Facebook.
AH kemudian mengunggah video itu ke status WhatsApp dan menerima pesan dari seseorang yang mengaku mewakili Rumah Singgah Clow,
Pencurian Kambing di Banyuwangi Kian Marak Jelang Idul Adha
sebuah yayasan pecinta hewan yang berlokasi di Bogor.
Dalam percakapan tersebut, pihak yayasan menanyakan apakah kejadian dalam video itu terjadi di Sragen.
“AH hanya menjawab: ‘Iya saya asli Sragen’, tanpa menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui lokasi maupun waktu kejadian video tersebut,” lanjut Kapolres.
Percakapan ini berujung pada unggahan di Instagram oleh pihak Rumah Singgah Clow, yang menampilkan foto AH sebagai terduga pelaku penyebaran video, dengan keterangan bahwa kejadian berlangsung di Sragen.
Akibat tekanan publik di media sosial, AH akhirnya menyampaikan permintaan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Saat ini, Sat Reskrim Polres Sragen juga tengah berupaya melakukan komunikasi dengan pihak Rumah Singgah Clow di Bogor untuk klarifikasi
Milenial Malang Sukses Jual Kambing via Live Streaming
lebih lanjut dan menyelesaikan kesimpangsiuran informasi yang beredar.
Kapolres Sragen mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak sembarangan membagikan konten
Mengenal Tiga Anak Gubernur Maluku Utara
tanpa verifikasi, karena dapat memicu keresahan dan menyebarkan hoaks.
“Kami sedang mendalami dugaan pelanggaran hukum dalam penyebaran video ini.Jika kami menemukan unsur pidana, kami akan menjerat pelaku dengan Pasal 27 UU ITE atau ketentuan hukum terkait,” tegas Kapolres AKBP Petrus Parnainggolan Silalahi.