Pedrosa Sebut Bagnaia Tertekan Mental Akibat Kedatangan Marquez

JAKARTA, cinta-news.com – Pedrosa Sebut Bagnaia Tertekan Mental. Ducati akhirnya memutuskan menggandeng Marc Marquez sebagai rekan setim Francesco “Pecco” Bagnaia di MotoGP 2025. Duet Bagnaia dan Marc ini langsung diprediksi bakal menjadi ancaman serius bagi rival mereka dalam perburuan gelar juara dunia. Namun, di balik potensi besar itu, justru muncul dinamika tak terduga dalam tim.

Marc tampil luar biasa sejak awal bergabung dengan Ducati. Pembalap berusia 32 tahun itu bahkan sukses meraih enam kemenangan beruntun di Sprint Race—sebuah rekor fantastis sejak ia resmi membalap untuk tim pabrikan asal Italia tersebut. Sayangnya, performa gemilang Marc justru berbanding terbalik dengan kondisi Bagnaia.

Murid Valentino Rossi itu terlihat kesulitan mempertahankan konsistensinya sepanjang musim 2025. Mantan pebalap MotoGP, Dani Pedrosa, lantas angkat bicara. Menurutnya, tekanan mental menjadi faktor utama yang menggerogoti performa Bagnaia, terutama setelah ia harus berbagi garasi dengan Marc.

Pedrosa mengungkapkan, setidaknya ada dua hal yang memengaruhi mental Bagnaia: faktor psikologis dan sorotan media. “Semua ini terjadi karena Ducati memilih Marc.”Ducati sengaja memicu rivalitas antara dua pembalap terbaik mereka,” tegas Pedrosa dalam wawancara eksklusif dengan Motosan.es (15/5/2025).

Perbedaan gaya balap antara Marc dan Bagnaia semakin memicu ketegangan dalam tim. Adaptasi cepat Marquez dengan motor Ducati rupanya membuat Bagnaia semakin tertekan.

“Pecco pasti merasa tidak nyaman. Pasti terlintas dalam benak Pecco, ‘Kenapa aku harus berbagi garasi dengan Marc sekarang?’ Situasi ini jelas sulit ia terima,” tegas Pedrosa.

“Apalagi ketika Marc langsung menunjukkan kecepatannya—mengambil pole position, memenangi balapan, dan mencetak waktu terbaik. Secara tidak langsung, Pecco mulai bertanya-tanya, ‘Bagaimana Marc bisa melakukannya? Kenapa saya tidak?’ Di situlah fokusnya mulai terpecah, ia malah sibuk mencoba memahami cara kerja Marc,” lanjutnya.

Pedrosa menekankan bahwa Marc dan Bagnaia memang memiliki karakter balap yang sangat berbeda. Marc dengan mudah beradaptasi dengan berbagai setelan motor dan tetap menunjukkan kecepatan luar biasa, sedangkan Bagnaia hanya bisa optimal ketika semua setelan sesuai dengan kenyamanannya.

“Marc bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Mau suspensinya diubah seperti apa, ia tetap bisa mencetak waktu tercepat. Sementara Pecco, jika setelannya sedikit berubah, performanya bisa langsung drop. Dan sayangnya, keputusan Ducati mendatangkan Marc justru membuat tekanan pada Pecco semakin besar,” papar Pedrosa.

Ia menambahkan, situasi ini semakin rumit karena sorotan media yang terus membesar. Setiap kali Marc menang atau tampil lebih baik, perbandingan dengan Bagnaia semakin menjadi bahan perbincangan.

Baca Juga: HEBOH: Donald Trump Akan Akui Negara Palestina

Akibat tekanan ini, Bagnaia terlihat kurang percaya diri di beberapa balapan. Kesalahan kecil yang biasanya bisa ia atasi, kini justru menjadi titik lemah. Pedrosa menilai, Ducati perlu memberikan pendekatan khusus agar Bagnaia bisa kembali fokus.

“Pecco butuh dukungan penuh dari tim. Jika tidak, ia akan terus terjebak dalam tekanan dan performanya sulit kembali ke level terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, Marc justru terlihat semakin nyaman. Ia bahkan disebut-sebut mulai mengambil peran sebagai pemimpin tim, meski baru bergabung setahun.

Pedrosa menekankan, “Bagnaia harus segera menghentikan kebiasaan membandingkan diri dengan Marc. Fokuslah pada kekuatan diri sendiri. Pecco punya karakter balap unik dan sudah mencatatkan diri sebagai juara dunia. Sekarang waktunya ia membangun kembali kepercayaan diri yang sempat goyah.”

Di sisi lain, Ducati juga dinilai harus lebih bijak dalam menangani kedua pembalapnya. Jika tidak, bukan tidak mungkin konflik internal justru akan merugikan tim di tengah persaingan ketat MotoGP.

Meski dinamikanya rumit, kolaborasi Bagnaia dan Marc tetap dinanti sebagai salah satu rivalitas terpanas di MotoGP 2025. Pertanyaannya, apakah Ducati bisa menyeimbangkan ambisi kedua pembalap ini? Atau justru tekanan mental akan semakin menggerogoti Bagnaia?

Hanya waktu yang bisa menjawab. Tapi satu hal yang pasti: MotoGP musim ini jadi semakin seru untuk ditonton!

3 tanggapan untuk “Pedrosa Sebut Bagnaia Tertekan Mental Akibat Kedatangan Marquez

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

AATOTOAATOTOSlot Online NewsintercommposaktimposaktiAatotoSlot gacorAATOTOSlot GacorAATOTOMotoslotMotoslotSlot Gacor Hari IniAatotoChefmyronsSlot Gacor QRISSlot gacor Hari IniRRC4DMposakticomputerdataalazharcairobnaSlot GacorstikesindahikipgunungsitolistiamuhammadiyahselongBerita DaerahIzin DaerahRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTaatotoRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTJurnal isi surakartaRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFT