JAKARTA, Cinta-news.com – Getaran kasus ini mengguncang industri perikanan nasional! Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akhirnya mengambil tindakan tegas. Mereka menyegel pabrik PT Peter Metal Technology (PMT) di kawasan industri Cikande, Serang, Banten. Pabrik ini diduga kuat sebagai sumber paparan radioaktif jenis cesium 137 yang mencemari udang beku ekspor. Bayangkan, unsur radioaktif yang sama dengan yang lepas dalam insiden nuklir besar justru muncul di produk pangan kita!
Wakil Menteri LH, Diaz Hendropriyono, langsung memimpin penyelidikan. Diaz menegaskan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dan kepolisian. Mereka bergerak cepat untuk menginvestigasi temuan mengejutkan ini sesuai standar internasional paling ketat. “Kami berkomitmen penuh untuk menjamin mutu pangan berkualitas dan lingkungan berkelanjutan. Satgas percepatan penanganan radiasi adalah bukti nyata pemerintah dalam melindungi rakyat dan menjaga ekosistem,” tegas Diaz pada Senin (15/9/2025).
Sebagai langkah darurat, pemerintah kini fokus melakukan dekontaminasi menyeluruh. Tujuannya agar area pabrik kembali steril dan dampak lingkungan dapat diminimalkan. Melalui operasi besar-besaran ini, pemerintah menjamin keselamatan nelayan dan masyarakat. Seluruh produk pangan laut, terutama udang, kini diawasi ketat oleh tim gabungan berbagai kementerian dan lembaga. “Kami memastikan setiap langkah menggunakan standar tertinggi. Ini untuk keamanan pangan, kelestarian lingkungan, serta perlindungan nelayan dan konsumen,” kata Diaz meyakinkan publik.
Lantas, bagaimana cerita ini terbongkar? Kasus sensasional ini berawal dari temuan otoritas Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Mereka mendeteksi udang impor terkontaminasi cesium 137. Yang mencengangkan, udang tersebut merupakan kiriman dari PT Bahari Makmur Sejati (BMS) yang juga berlokasi di Cikande, Banten. Temuan ini memicu alarm di tingkat internasional dan memacu investigasi balik ke Indonesia.
Deputi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup KLH, Rizal Irawan, memberikan sedikit kelegaan. Rizal menyatakan bahwa bahan baku udang dari BMS Foods masih aman. Unsur radioaktif hanya menempel pada peralatan pabrik seperti blower dan ventilator. Timnya tidak lengah; konsentrasi rendah yang terdeteksi, walau di bawah ambang batas, langsung mereka tangani melalui proses dekontaminasi untuk mencegah penyebaran.
Akan tetapi, jejak investigasi justru mengarah ke tetangga dekat BMS, yaitu PT PMT. Yang mengejutkan, tingkat radiasi di PT PMT terukur sangat tinggi, yakni 0,3–0,5 mikrosievert per jam! Angka ini jauh melampaui tingkat radiasi alami yang hanya 0,1 mikrosievert per jam. Perbedaan signifikan ini mengukuhkan PT PMT sebagai titik pusat pencemaran.
Oleh karena itu, Rizal menegaskan bahwa KLH tidak akan segan memberi sanksi administratif berat hingga pencabutan izin lingkungan bagi PT PMT. Tidak berhenti di situ, langkah hukum lebih keras juga sedang mereka persiapkan. “Langkah hukum perdata dan pidana sedang kami siapkan untuk pihak yang terbukti lalai atau sengaja menimbulkan pencemaran,” tuturnya dengan tegas. Para pelaku pencemar akan menghadapi pengadilan.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com