Cinta-news.com – Sebuah tragedi pembunuhan sadis benar-benar mengguncang hati masyarakat di sebuah kamar indekos di Jalan W Monginsidi, Kelurahan Payaman, Kecamatan Nganjuk, Jawa Timur. Lebih mengerikan lagi, peristiwa mengerikan ini terjadi pada Selasa (25/11/2025) malam lalu dan menewaskan tiga perempuan dari satu keluarga yang sama. Selain itu, pelaku tak hanya menusuk korban, tetapi dia juga dengan kejam membakar kamar kos tersebut untuk menghilangkan jejak.
Aksi brutal ini akhirnya merenggut nyawa dua korban, EN (41) dan putrinya EJ (22), dengan tubuh penuh luka tusuk. Tim medis berhasil menyelamatkan satu korban lain, ED (18), dalam kondisi kritis yang saat ini masih berjuang antara hidup dan mati di ruang perawatan intensif RS Bhayangkara Nganjuk. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Nganjuk, AKP Sukaca, dengan tegas membenarkan bahwa para korban merupakan hubungan ibu dan anak. “Betul (kedua korban merupakan ibu dan anak),” tegas Sukaca pada Rabu (26/11/2025).
Polres Nganjuk patut kita acungi jempol karena menunjukkan kinerja yang sangat cepat dan profesional. Mereka berhasil meringkus pelaku berinisial DS (30) hanya dalam waktu sekitar dua jam setelah kejadian. Tim polisi menangkap pemuda asal Desa Jogomerto, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk ini langsung di rumahnya. Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, dengan bangga memastikan, “Alhamdulillah dalam waktu singkat, terduga pelaku sudah berhasil kami amankan di rumahnya. Pemeriksaan masih berlangsung, dan kami memastikan seluruh proses berjalan profesional serta humanis.”
Kasatreskrim AKP Sukaca kemudian menambahkan bahwa pihaknya kini masih memeriksa tersangka secara intensif di Polres Nganjuk. “Sementara (tersangka) masih proses pemeriksaan,” ujarnya. Dari hasil pemeriksaan awal, polisi berhasil mengungkap bahwa aksi brutal DS ternyata dipicu oleh rasa sakit hati yang mendalam. “Motif sementara mengarah pada rasa sakit hati,” jelas AKP Sukaca. Meski begitu, penyidik masih mendalami lebih lanjut hubungan antara tersangka dan para korban. “Tim masih mengumpulkan bukti tambahan, memeriksa saksi-saksi, dan memperjelas hubungan antara terduga pelaku dan para korban,” tambahnya.
Kronologi kejadian mencekam ini pun akhirnya berhasil terkuak. Semuanya berawal ketika Polsek Nganjuk Kota menerima laporan tentang dugaan penganiayaan yang disertai pembakaran kamar kos pada Selasa malam. Begitu tiba di lokasi, polisi langsung menemukan dua korban dalam keadaan tidak bernyawa, sementara satu korban selamat dalam kondisi kritis. Selain itu, mereka juga melihat kamar korban sudah hangus terbakar akibat ulah pelaku. Tak hanya menusuk, tersangka DS juga diduga menyiramkan bahan bakar dan membakar sejumlah perabotan di dalam kamar. “Kami menemukan dua korban dalam keadaan meninggal dunia dengan sejumlah luka saat pengecekan. Sementara satu korban lainnya berhasil kami selamatkan dan kami larikan ke RS Bhayangkara Nganjuk,” papar Kasi Humas Polres Nganjuk, Kompol Supriyanto.
Kengerian malam itu semakin terasa melalui kesaksian seorang tetangga kos korban, Meilysa Putri (27). Dia mengaku mendengar suara teriakan perempuan yang memilukan dari kamar korban sekitar pukul 23.00 WIB. “Teriakan itu tiba-tiba muncul, tanpa ada cekcok atau pertengkaran terlebih dulu. Teriakannya kencang, meminta tolong beradu dengan tangisan dan kesakitan,” kenang Meilysa. Karena penasaran, Meilysa sempat ingin memeriksa kondisi kamar korban, namun dia justru dikejutkan oleh seorang pria yang keluar dari kamar dengan pakaian berlumuran darah segar. “Pria itu keluar lagi sembari menggenggam sebilah pisau yang ada darahnya. Pisau itu ditodongkan ke kami. Dia bilang ‘jangan ikut campur’.” Setelah peristiwa menegangkan itu, Meilysa langsung mencium bau bensin yang menyengat dan melihat api mulai melahap kamar kos korban. Akibatnya, warga pun berhamburan dan berusaha memadamkan kobaran api agar tidak merembet ke kamar lain.
Sebuah fakta baru yang mengejutkan akhirnya terungkap: ketiga korban ternyata merupakan istri dan anak dari seorang anggota polisi yang bertugas di salah satu Polsek di Kabupaten Nganjuk! Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, membenarkan kabar tersebut. “Iya (korban merupakan istri dan anak dari anggota polisi),” kata Henri. Identitas ketiga korban adalah Elvy Nurhayati (41), Ellinda Jelsa Ika Eldianti (22), dan ED (18).
Saat ini, polisi telah menyelesaikan olah TKP dan memasang garis polisi di depan kamar kos tersebut. Mereka telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sisa perabotan yang hangus terbakar, untuk penyelidikan. Penyidik masih mendalami detail kejadian, mulai dari cara pelaku memasuki kamar, rangkaian tindakan kekerasan, hingga proses pembakaran. “Masih pemeriksaan dan pendalaman,” tutur AKP Sukaca. Sementara itu, sebuah video berdurasi 35 detik yang memperlihatkan warga berusaha memadamkan api di kamar kos korban telah viral di media sosial dan telah menarik perhatian lebih dari 83.000 penonton. Narasi dalam video tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa pelaku menusuk dan membakar tiga korbannya.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
