Cinta-news.com – Duka mengguncang Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat justru menghadapi tragedi personal yang amat memilukan. Tim pencari berhasil menemukan Kepala BPBD Belu, Fransiskus Xaverius Asten, dalam kondisi tak bernyawa pada Minggu, 9 November 2025. Mereka menemukan jenazahnya tergeletak di sebuah jurang di Kilometer 8, jalan menuju Atapupu, Kecamatan Kakuluk Mesak. Sebelum penemuan mengejutkan ini, keluarga sudah melaporkan Frans menghilang sejak Jumat, 7 November 2025.
Kemudian, pihak keluarga mengambil sikap tegas. Mereka secara resmi meminta rumah sakit mengotopsi jenazah Frans Asten. Pasalnya, keluarga besar menilai ada banyak kejanggalan mencolok dalam peristiwa kematiannya. Istri almarhum, Maria Fransiska Suri Asten, berani menyuarakan permintaan ini setelah seluruh keluarga sepakat bulat menginginkan pemeriksaan mendalam. “Kami dari pihak keluarga sepakat minta otopsi agar penyebab kematiannya lebih jelas,” tegas Maria Fransiska di RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua. Selain itu, ia menegaskan keluarga memang merasakan sesuatu yang tidak beres.
Tak berhenti di situ, Maria juga menceritakan detail upaya heroik keluarga. Sejak Frans dinyatakan hilang, keluarga langsung mengerahkan pencarian mandiri ke sejumlah lokasi mencurigakan. “Kami sudah menyisir dari Sesekoe, Kelurahan Umanen sampai Ainiba, tapi tidak menemukan. Karena itu kami minta kepolisian memeriksa lebih dalam,” paparnya dengan nada prihatin. Upaya tanpa hasil ini semakin menguatkan kecurigaan keluarga tentang adanya sesuatu yang keliru.
Sementara itu, pemeriksaan medis awal justru menambah teka-teki. Maria Fransiska mengungkapkan dokter baru melakukan pemeriksaan fisik luar, belum masuk tahap lebih detail. Oleh karena itu, keluarga mendesak otopsi sebagai satu-satunya jalan mendapatkan kejelasan. “Tadi dokter hanya periksa fisik bagian luar tubuh saja,” ungkapnya, menyoroti keterbatasan pemeriksaan awal.
Lalu, bagaimana kronologi hilangnya Frans? Maria menuturkan rangkaian peristiwa dengan jelas. Fransiskus Asten meninggalkan rumah pada Jumat, 7 November 2025, sekitar pukul 18.55 Wita. Namun hingga larut malam, ia tak kunjung kembali dan yang lebih mencurigakan, nomor teleponnya sama sekali tidak dapat terhubung. “Biasanya Bapa tidak pernah keluar lama. Paling lama 2 hingga 3 jam. Sejak Jumat itu, sekitar jam 23.00 Wita, adik bungsu baru sadar setelah cek di kamar, Bapa belum pulang. Setelah kami coba telepon berkali-kali, nomornya sudah tidak aktif,” jelasnya dengan suara bergetar. Kekhawatiran keluarga akhirnya memuncak sehingga mereka melaporkan kehilangan ke Polres Belu pada Sabtu, 8 November 2025.
Di sisi lain, kondisi kesehatan almarhum juga menarik perhatian. Maria Fransiska menambahkan suaminya hanya memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak 2023. Namun ia menekankan kondisi kesehatan Frans selalu stabil karena rutin berobat dan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter. Informasi ini justru mengukir tanda tanya besar, apakah mungkin penyakitnya menjadi pemicu utamanya.
Selanjutnya, hasil pemeriksaan medis sementara semakin menguatkan misteri. Dokter Chatarina dari RSUD Atambua yang memeriksa fisik luar menyampaikan temuannya langsung kepada keluarga. Ia mengungkapkan tim medis menemukan luka gores di kaki almarhum. “Saat memeriksa, kami menemukan luka gores di kaki. Untuk luka-luka lain tidak kami temukan,” ujar dokter Chatarina. Kemudian, ia memperjelas ruang lingkup pemeriksaan yang dilakukannya. “Saya hanya memeriksa bagian luar jenazah dari ujung kepala sampai ujung kaki. Untuk hasil pemeriksaan nanti akan saya jabarkan dalam surat visum. Untuk otopsi, ada dokter spesialis forensik,” tambahnya, menegaskan otopsi memang diperlukan untuk investigasi lanjutan.
Sementara dari pihak kepolisian, suasana justru semakin misterius. Kasat Reskrim Polres Belu, IPTU Rio Rinaldy Panggabean, meski telah berupaya melakukan konfirmasi sejak lokasi kejadian hingga RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, tetap menolak memberikan komentar. Sikap tertutup ini justru memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Akhirnya, seluruh perhatian kini terpusat pada proses otopsi yang keluarga minta. Hasil visum dan penyelidikan kepolisian sangat dinantikan untuk mengungkap tabir gelap di balik kematian penuh misteri ini.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com












Awsome post and right to the point. I don’t know if this is actually the best place to ask but do you folks have any thoughts on where to employ some professional writers? Thanks in advance 🙂