CINTA-NEWS.COM– Mentalitas Baja Yolla Yuliana: Pemimpin Tim, Pembimbing Pemain Muda, dan Ambisi Juara Proliga. Yolla Yuliana membuktikan diri sebagai atlet bermental baja yang patut diacungi jempol. Ia terus menunjukkan konsistensinya di dunia voli Indonesia, bahkan setelah baru saja menyelesaikan musim 2025 bersama Jakarta Popsivo Polwan di Proliga.
Meski sudah berusia 30 tahun, Yolla tetap menjadi pilar utama tim. Ia bergabung dengan Popsivo usai membela Tokyo Sunbeams di divisi kedua Liga Voli Jepang. Tanpa perlu waktu adaptasi, ia langsung menjadi andalan pelatih Gerardo Daglio dan berhasil membawa timnya ke final Proliga setelah enam tahun absen.
BACA JUGA: Indonesia Dinilai Paling Meriah Sambut Biksu Thudong
Bagi Yolla, ini adalah final keempatnya secara beruntun di ajang Proliga. Namun, nasib belum sepenuhnya berpihak. Ia harus puas dengan runner-up setelah Popsivo takluk dari Jakarta Pertamina Enduro. Ini menjadi tahun ketiga berturut-turut Yolla gagal mengangkat trofi, setelah sebelumnya finis di posisi kedua bersama Jakarta Pertamina Fastron (2023) dan Jakarta Electric PLN (2024).
Meski begitu, ia tetap bersyukur. “Mungkin kami beruntung bisa lolos ke final, tapi trofi terakhir kami raih pada 2022,” ungkap Yolla seperti dilaporkan BolaSport.com dari cinta-news.com. Ia menegaskan, “Kami meraih kesuksesan ini berkat kerja keras semua anggota tim, bukan karena andilku semata.””Aku tidak bermain sendiri. Tim inilah yang membuat segalanya luar biasa,” tambahnya.
Tak hanya berkontribusi di lapangan, Yolla juga menjadi sosok inspiratif bagi pemain muda. Usai final, ia terlihat memeluk dan menenangkan Azzahra Dwi Febyane (Gendis) dan Chelsa Berliana, dua bintang muda Popsivo yang akan membela Timnas U-21 di Kejuaraan Dunia Voli U-21 Agustus mendatang di Surabaya.
Bagi Chelsa, yang berposisi sebagai middle blocker seperti Yolla, sang kapten adalah panutan. “Kak Yolla selalu memberi masukan untuk pengembangan permainanku ke depan. Pokoknya, Bu Yolla the best!” ungkapnya.
Di usianya yang akan menginjak 31 tahun pada Proliga 2026, Yolla tak kehilangan ambisi. Api kompetisi masih membara dalam diri pemain yang pertama kali membela Timnas Indonesia di SEA Games 2013 ini. “Aku masih penasaran ingin juara Proliga lagi,” tegasnya.
Pengalamannya di Jepang juga memberinya motivasi baru. “Aku banyak belajar tentang disiplin, kultur latihan, dan sportivitas di sana. Vibes-nya berbeda. Insya Allah, aku akan coba ke luar negeri lagi,” ucapnya penuh semangat.
Tak hanya tangguh di lapangan, Yolla juga memiliki ketahanan mental yang kuat di luar pertandingan. Sebagai atlet yang kerap mendapat sorotan, ia kerap menghadapi cibiran. Namun, ia memilih bersikap bijak.
“Tutup kuping, tutup mata. Kalau diladeni, mereka malah senang,” katanya. Ia mengingatkan, media sosial hanyalah dunia maya. “Itu cuma hiburan, bukan kehidupan nyata. Jangan terlalu dianggap serius,” tegasnya.
Dengan mentalitas baja, kepemimpinan, dan ambisi yang tak padam, Yolla Yuliana tetap menjadi salah satu pevoli terbaik Indonesia yang siap menghadapi tantangan baru.
Satu tanggapan untuk “Mentalitas Baja Yolla Yuliana: Pemimpin Tim, Pembimbing Pemain Muda, dan Ambisi Juara Proliga”