CINTA-NEWS.COM – Mengapa India dan Pakistan Berebut Kashmir. Konflik antara India dan Pakistan terus terjadi karena perebutan wilayah Kashmir.
India melancarkan serangan terhadap Pakistan yang mempertahankan wilayah tersebut.
Wilayah Kashmir menjadi salah satu daerah dengan kepadatan militer tertinggi dan ketegangan paling konstan di dunia. Terletak di jantung pegunungan Himalaya, kawasan ini berbatasan langsung dengan tiga negara berkekuatan nuklir: India, Pakistan, dan China.
Baca Juga: Trump: India-Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
Ketiga negara tersebut terus memperebutkan wilayah strategis ini. Kashmir telah menjadi medan konflik yang mencerminkan ambisi geopolitik dan nasionalisme yang tajam.
Belakangan ini, kekerasan kembali meningkat.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai puluhan lainnya. Ini menjadi salah satu insiden paling mematikan terhadap warga sipil dalam beberapa tahun terakhir.
India menilai insiden itu sebagai aksi terorisme.
Beberapa hari sebelumnya, bentrokan bersenjata antara militan dan militer India menewaskan tiga militan serta seorang tentara. Peristiwa ini memperlihatkan bahwa ketegangan di Kashmir tetap berada dalam situasi yang mengkhawatirkan.
Mengapa Kashmir Dianggap Penting?
Wilayah Kashmir mencakup area sekitar 222.200 kilometer persegi. Meski terbagi antara India, Pakistan, dan China, baik India maupun Pakistan mengklaim keseluruhan wilayah ini.
Sekitar 20 juta orang tinggal di kawasan ini. Sekitar 14,5 juta berada di wilayah yang dikendalikan India, enam juta di bawah kontrol Pakistan, dan hanya beberapa ribu di bagian yang dikuasai China.
Kawasan ini menjadi titik temu kepentingan strategis, ekonomi, dan keagamaan yang sangat penting.
Akar konflik modern Kashmir bermula pada 1947. Saat itu, India baru saja merdeka dari Inggris dan terbagi menjadi dua negara: India yang mayoritas Hindu dan Pakistan yang mayoritas Muslim.
Kawasan Jammu dan Kashmir—yang kini menjadi wilayah persatuan India—saat itu diperintah oleh Maharaja Hindu Hari Singh. Awalnya, dia enggan bergabung dengan India maupun Pakistan.
Namun, keadaan berubah drastis ketika para gerilyawan Pakistan berusaha merebut wilayah tersebut dan menggulingkan pemerintahannya.