Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Lanjut Tak Kenal Lelah: Demo Gen Z Maroko Hari ke-7, Menyebar ke Berbagai Penjuru

Rabat, Cinta-news.com – Generasi Z Maroko terus menggelar demonstrasi tanpa henti selama tujuh hari berturut-turut. Pada Jumat (3/10/2025), aksi protes mereka justru meluas ke berbagai kota besar dan semakin mengguncang pusat kekuasaan.

Mereka menuntut reformasi total untuk layanan kesehatan dan pendidikan publik. Para demonstran juga mendesak Perdana Menteri Aziz Akhannouch agar segera mundur dari jabatannya. Tim jurnalis AFP dan media lokal melaporkan bahwa massa demonstran membanjiri jalanan di Rabat, Agadir, Casablanca, dan Tangier secara bersamaan. Mereka mengangkat spanduk berani di depan gedung parlemen yang bertuliskan, “Suara kami tidak akan dibungkam.” Puluhan orang kemudian berkumpul di lokasi tersebut untuk menyuarakan aspirasi mereka secara lantang.

Kelompok GenZ 212 menjadi penggerak utama aksi masif ini. Komunitas digital ini baru membentuk jaringan mereka di platform Discord pada pertengahan September. Nama ‘Gen Z’ merujuk pada generasi kelahiran akhir 1990-an hingga awal 2010-an, sementara ‘212’ mengambil kode telepon Maroko. Meski berhasil menarik 170.000 anggota Discord, para pemimpin inti kelompok ini sengaja menyembunyikan identitas mereka. Namun, mereka tetap konsisten menyerukan aksi damai dan menolak keras segala bentuk kekerasan.

Sebagai bentuk solidaritas, GenZ 212 meminta semua peserta untuk mengenakan pakaian hitam. Aksi simbolis ini bertujuan mengenang para korban yang terluka dan tewas. Sebelumnya, tragedi memilukan menewaskan tiga orang pada Rabu (1/10/2025) saat mereka diduga mencoba menyerbu kantor polisi di Agadir. Menanggapi insiden ini, kelompok tersebut menegaskan komitmen mereka, “Kami menolak segala bentuk kerusuhan. Kami ingin tetap damai.”

Aksi Semakin Kondusif

Setelah beberapa hari bergelimang ketegangan, aksi unjuk rasa pada Kamis dan Jumat justru bergeser menuju kondisi yang lebih kondusif dan damai. Salah seorang peserta, Yasser (20), membagikan kegelisahannya tentang kualitas pendidikan. “Saya mengalami kesulitan di universitas karena dasar pendidikan SMA saya sangat tidak memadai,” ujarnya di sela aksi Rabat.

Kemarahan publik ini meledak setelah masyarakat mengetahui laporan tentang delapan ibu hamil yang meninggal di rumah sakit Agadir bulan sebelumnya. Tragedi ini akhirnya menyoroti ketimpangan sosial dan memicu demonstrasi nasional. GenZ 212 bahkan sempat mengunggah pernyataan berani yang menyerukan pembubaran pemerintah kepada Raja Mohammed VI. Namun, mereka kemudian menyatakan bahwa pesan tersebut belum final tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Menyikapi situasi yang memanas, Uni Eropa akhirnya angkat suara. Mereka mengakui pentingnya partisipasi kaum muda dalam kehidupan publik. Uni Eropa juga mendesak semua pihak untuk menahan diri. Kini, seluruh dunia memandang Maroko dan menanti respons pemerintah terhadap gelora anak muda yang tak lagi bisa dibungkam.

Gerakan ini membuktikan kekuatan generasi digital dalam membangun jaringan secara organis. Mereka menyuarakan perubahan dengan strategi yang matang dan terencana. Setiap orang yang peduli dengan demokrasi dan keadilan sosial perlu mengikuti perkembangan ini. Aksi damai mereka dapat menginspirasi pergerakan serupa di berbagai belahan dunia. Inilah suara generasi masa depan yang tak lagi bisa kita abaikan!

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *