PAMEKASAN, Cinta-news.com – Seorang kurir JNT bernama Irwan Siskiyanto (27) menjadi korban kekerasan saat mengantarkan paket dengan sistem Cash on Delivery (COD) di Pamekasan, Jawa Timur. Kejadian ini berlangsung pada Senin (30/6/2025) siang sekitar pukul 11.00 WIB. Tanpa alasan jelas, pelaku mendorong Irwan hingga terjatuh, lalu mencekik lehernya dengan sikut hingga mulutnya mengeluarkan darah. Tanpa ampun, pelaku menyambar uang Rp 1,5 juta lebih dari tangan kurir itu.
Kronologi Kejadian: Barang Tak Sesuai, Kurir Jadi Korban
Irwan menceritakan, awalnya dia hendak mengantarkan paket ke alamat di Jalan Pramuka, Pamekasan. Arif, yang akrab disapa Ayek, meluapkan kekesalan setelah menemukan barang yang diterimanya tak sesuai dengan pesanan di TikTok. Alih-alih menyelesaikan masalah dengan baik, Arif malah melampiaskan emosi dengan kekerasan.
“Saya dicekik dan uang COD langsung diambil paksa,” ungkap Irwan.
Saat tiba di lokasi, Irwan bertemu dengan istri Arif di sebuah toko di sisi utara Jalan Pramuka. Proses penyerahan barang berjalan lancar, dan uang COD sebesar Rp 1.589.235 pun diterimanya. Namun, saat Irwan sudah hendak pergi dengan sepeda motornya, tiba-tiba Arif memanggilnya kembali.
Arif langsung membentak, “Kembalikan uangku!” Irwan mencoba menjelaskan mekanisme pengembalian, tapi pelaku mendorongnya hingga terjatuh. Tak cukup sampai di situ, ia menarik tubuh kurir dari Dasok itu dan mencekiknya pakai sikut. Seluruh aksi brutal ini terekam jelas di bodycam Irwan.
“Karena saya tidak langsung mengembalikan uangnya, dia mendorong saya, mencekik leher, lalu merampas uang itu,” jelas Irwan.
Kurir Hanya Tugas Antar, Bukan Bertanggung Jawab atas Barang
“Saya hanya mengantarkan paket ke alamat yang tertera, tidak lebih dari itu,” tegas Irwan tentang tugasnya sebagai kurir. Dia sama sekali tidak tahu soal kondisi barang atau kelayakannya. Meski sudah menjelaskan bahwa pembeli bisa mengajukan komplain melalui aplikasi, Arif tetap memilih jalan kekerasan.
“Barangnya saya bawa kembali karena uangnya dirampas. Saya juga harus melaporkan kejadian ini ke perusahaan,” ujarnya.
Trauma akibat kejadian ini membuat Irwan langsung melaporkan kasusnya ke Mapolres Pamekasan. “Saya sudah melapor ke polisi. Ini pengalaman yang sangat menakutkan,” tuturnya.
Polres Pamekasan Telusuri Bukti dan Rekaman Kamera
AKP Sri Sugiarto selaku Kasi Humas Polres Pamekasan menegaskan pihaknya telah menerima laporan tersebut. Pihaknya kini sedang mendalami bukti-bukti, termasuk rekaman video dari kamera kurir.
“Kami sudah menerima laporan sejak kemarin dan langsung bergerak cepat memeriksa semua bukti dari korban,” tegas AKP Sri Sugiarto.
Nasib Kurir yang Jadi Korban Kekerasan Pelanggan
Kasus ini menyoroti risiko yang dihadapi kurir pengiriman, terutama saat menangani transaksi COD. Meski seharusnya menjadi solusi pembayaran yang aman, nyatanya banyak oknum yang memanfaatkan momen ini untuk berbuat curang atau bahkan melakukan kekerasan.
Irwan berharap, kasusnya bisa menjadi pelajaran bagi perusahaan dan pihak berwajib untuk meningkatkan perlindungan bagi para kurir. “Kami hanya ingin bekerja dengan aman, tanpa ancaman kekerasan,” tandasnya.
Kami mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan masalah pengiriman secara sopan dan mengikuti prosedur yang berlaku. Kekerasan bukanlah solusi, dan pelaku harus bertanggung jawab atas tindakannya.