KPK: Penggrebekan di Kemnaker Terkait Suap Pengurusan TKA

Jakarta, Cinta-news.com – KPK: Penggrebekan di Kemnaker Terkait Suap Pengurusan TKA. KPK kembali menunjukkan taringnya dengan membongkar dugaan suap yang melibatkan pengurusan tenaga kerja asing (TKA) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Kasus ini mencuat setelah pihak penyidik menemukan indikasi pungutan liar terkait proses perizinan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA).

Tanpa banyak basa-basi, KPK langsung melakukan penggeledahan di kantor Kemnaker untuk mengumpulkan bukti. “Penggeledahan ini fokus pada dokumen dan alur kerja terkait RPTKA,” tegas Jubir KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Selasa (20/5/2025). Proses penyisiran ini berlangsung cepat dan berakhir sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: Bagnaia Bisa Tinggalkan Ducati

Sebelumnya, KPK memang sudah menyiapkan penyidikan khusus untuk mengusut praktik korupsi di Kemnaker. Fitroh Rohcahyanto, Wakil Ketua KPK, mengonfirmasi bahwa kasus ini melibatkan suap dan gratifikasi dalam pengurusan TKA. “Kami sedang mendalami modus dan pelaku yang terlibat,” ujarnya singkat.

Ini bukan pertama kalinya Kemnaker menjadi sorotan karena kasus korupsi. Sebelumnya, sejumlah proyek dan perizinan di kementerian ini juga sempat tersandung masalah serupa. Namun, kali ini, KPK tampaknya tidak main-main.

Praktik seperti ini jelas merugikan negara dan merusak iklim investasi. KPK pun bertekad menuntaskan kasus ini sampai ke akar-akarnya.

Meski belum merinci detail kasusnya, Fitroh memastikan penyidikan masih terus berjalan. “Kami akan mengungkap semua fakta secara bertahap,” tambahnya. Sementara itu, sumber terpercaya menyebutkan bahwa beberapa pejabat Kemnaker sudah diperiksa sebagai saksi.

Publik pun menanti tindak lanjut dari KPK. Apalagi, kasus suap TKA ini menyangkut kebijakan ketenagakerjaan yang langsung berdampak pada lapangan kerja dalam negeri. Jika benar ada permainan dalam pengurusan TKA, dikhawatirkan hak pekerja lokal bisa terabaikan.

Di sisi lain, Kemnaker sendiri belum memberikan pernyataan resmi.

KPK tidak akan berhenti sampai di sini. Tim penyidik dipastikan segera memanggil sejumlah pihak terkait untuk mengumpulkan keterangan lengkap. Bahkan, dalam hitungan hari ke depan, mereka berpeluang menetapkan tersangka jika bukti sudah cukup kuat.

“Kami sedang mempercepat proses penyidikan.

Masyarakat pun bisa berharap, kasus ini tidak akan mangkrak. KPK tampak serius menindaklanjuti temuan mereka di Kemnaker. Jika semua berjalan sesuai rencana, nama-nama tersangka akan segera diumumkan.. Masyarakat pun berharap kasus ini tidak berhenti di tengah jalan seperti beberapa kasus korupsi lainnya.

Sementara itu, pengusaha dan pelaku industri juga menyoroti kasus ini. Sebab, proses perizinan TKA yang lambat atau bermasalah seringkali menghambat operasional bisnis. Jika praktik suap benar terjadi, maka reformasi birokrasi di Kemnaker harus segera dilakukan.

Nantikan update terbaru dari Cinta-news.com untuk perkembangan kasus ini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

AATOTOAATOTOSlot Online NewsintercommposaktimposaktiAatotoSlot gacorAATOTOSlot GacorAATOTOMotoslotMotoslotSlot Gacor Hari IniAatotoChefmyronsSlot Gacor QRISSlot gacor Hari IniRRC4DMposakticomputerdataalazharcairobnaSlot GacorstikesindahikipgunungsitolistiamuhammadiyahselongRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFT">RTP PGSOFTRTP PGSOFT">RTP PGSOFTRTP PGSOFT">RTP PGSOFTRTP PGSOFT">RTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFT">RTP PGSOFTRTP PGSOFT">RTP PGSOFTRTP PGSOFT">RTP PGSOFTRTP PGSOFT">RTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP LIVERTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTaatotoRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTJurnal isi surakartaRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP TINGGIRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP GACORRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFTRTP PGSOFT