Cinta-news.com – Kamboja menyerukan gencatan senjata tanpa syarat dengan Thailand usai bentrokan bersenjata mematikan yang sudah berlangsung dua hari di perbatasan. Jet tempur, tank, dan artileri dikerahkan habis-habisan, mengubah kawasan yang biasanya damai menjadi medan perang!
Duta Besar Kamboja untuk PBB, Chhea Keo, langsung bergerak cepat. Dalam pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB Jumat (25/7/2025), ia ngotot menuntut perdamaian. “Kami minta gencatan senjata sekarang juga, tanpa syarat! Rakyat kami sudah terlalu menderita!” tegasnya seperti dilaporkan AFP. Kamboja juga membantah tuduhan Thailand yang menyebut mereka sebagai penyerang. “Lihat saja, siapa yang punya militer lebih kuat? Kami hanya membela diri!”
Pertemuan darurat ini digelar setelah kedua negara beradu tembak habis-habisan sejak Kamis (24/7/2025). Yang bikin penasaran, delegasi Thailand memilih bungkam usai pertemuan. Tidak ada pernyataan resmi, tidak ada klarifikasi—hanya keheningan yang bikin dunia bertanya-tanya: Apa rencana Negeri Gajah Putih selanjutnya?
Korban jiwa terus berjatuhan. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Thailand menyebut 138.000 warga sipil terpaksa mengungsi menyelamatkan diri. 15 orang tewas, termasuk 14 warga tak bersalah dan 1 tentara. Sedangkan 46 lainnya luka-luka, 15 di antaranya anggota militer. Bayangkan, dalam dua hari saja, kawasan wisata berubah jadi zona bahaya!
Bentrokan ini bukan sekadar insiden kecil. Ini adalah eskalasi paling serius dalam sengketa perbatasan Thailand-Kamboja yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Kedua negara—yang biasanya bersaing jadi destinasi wisata favorit di Asia Tenggara—kini berhadapan di medan perang untuk memperebutkan 800 km garis perbatasan. Jika PBB tidak segera turun tangan, konflik ini bisa jadi bom waktu yang siap meledak kapan saja!
Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Exposenews.id
