MEDAN, Cinta-news.com – Akhirnya, jaringan internet di Tapanuli Tengah (Tapteng) kembali hidup. Warga yang terisolasi selama berhari-hari pun bisa kembali berkomunikasi. Sambutan hangat dan haru langsung datang dari mereka. Mereka kini bisa mengabarkan kabar kepada keluarga.
Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polda Sumut langsung bertindak. Mereka mengaktifkan 5 unit internet satelit Starlink pada Sabtu (29/11/2025). Akses komunikasi yang mati sejak Senin (24/11) akhirnya pulih.
Video viral dari Polda Sumut menunjukkan reaksi warga. Begitu Starlink hidup, puluhan orang langsung memadati titik layanan darurat. Banyak dari mereka tidak bisa menahan tangis. Mereka akhirnya mendengar suara keluarga di ujung telepon. Banyak warga juga kehilangan ponsel. Mereka pun mengantri panjang untuk meminjam handphone polisi. Setiap sambungan telepon menciptakan momen haru yang menghidupkan harapan.
Jaringan darurat ini juga menjadi tulang punggung komunikasi tim SAR gabungan. Polda Sumut tercatat sebagai tim pertama yang membuka akses komunikasi pasca-bencana. Untuk mendukung operasi, Bidang TIK mengerahkan puluhan perangkat. Mereka menyiapkan 60 unit HT Harris, 1 Mobil Repeater, 1 Mobil Komob, 1 drone, dan 5 unit Starlink. Kehadiran perangkat ini langsung menggerakkan jaringan yang sebelumnya lumpuh.
Mobil Repeater dan Mobil Komob memperluas jangkauan radio HT. Informasi evakuasi dan permintaan logistik pun mengalir tanpa hambatan. Sementara itu, drone milik Polda diterbangkan untuk memetakan area terisolir. Data dari drone membantu tim SAR menentukan lokasi prioritas bantuan.
Dampak bencana di Sumut sendiri sangat besar. Data sementara hingga Sabtu (29/11) pagi mencatat 147 korban tewas. Sebanyak 174 orang lainnya masih dalam pencarian. Bencana ini telah mencatat 1.076 korban jiwa. Sebanyak 28.427 warga juga harus mengungsi. Sejak Senin (24/11), tercatat 488 bencana menerjang 21 Kabupaten/Kota.
Wilayah terparah adalah Kabupaten Tapanuli Tengah. Daerah ini mengalami 56 kejadian bencana dengan 691 korban. Dari jumlah itu, 47 orang meninggal dan 51 orang hilang. Kota Sibolga juga kehilangan 33 warganya. Sebanyak 56 orang dinyatakan hilang. Wilayah lain seperti Taput, Tapsel, dan Madina juga terdampak. Longsor dan banjir di sana mengusir ribuan warga dari rumah.
Pada intinya, teknologi komunikasi darurat menjadi penolong utama. Di tengah duka, sentuhan kemanusiaan dari petugas lapangan berhasil mengembalikan harapan. Cerita warga menangis bahagia saat menelepon keluarga akan tetap diingat. Kisah itu menjadi simbol ketangguhan di antara reruntuhan.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
