Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Impor BBM Macet, PHK Mengintai Karyawan SPBU Swasta

BEKASI, Cinta-news.com – Kabar buruk menerpa dunia kerja di Bekasi. Separuh pegawai SPBU Shell Mangunjaya di Jalan Raya Villa Indah terancam menghadapi gelombang PHK.

Shift Manager SPBU Shell Mangunjaya, Devi (40), pada akhirnya membenarkan kabar tersebut. Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa langkah ini sebenarnya merupakan strategi darurat. Pasalnya, SPBU terpaksa harus menyesuaikan operasional imbas kelangkaan stok bensin yang sangat parah. “Oleh karena itu, kemungkinan besar pengurangan pegawai baru akan terjadi di bulan Oktober,” demikian ujar Devi kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).

Stok Bensin Menipis, V-Power Sudah Kosong Lama

Ancaman PHK berjalan beriringan dengan situasi stok yang kritis. Bensin jenis Shell Super (RON 92) diprediksi habis total akhir September. Jenis V-Power (RON 95) bahkan sudah lama kosong. “Total pegawai di sini sekitar tiga belasan orang, terdiri dari operator, mekanik, dan kasir,” imbuh Devi.

Dengan kondisi stok nol, Devi memperkirakan separuh pegawai terdampak. “Kemungkinannya bisa separuhnya, sekitar 6-7 orang. Kami akan pertimbangkan masa kerja dan kinerja untuk menentukan yang bertahan,” ucapnya.

Operasional SPBU Bakal Hanya Sisa Bengkel

Devi menggambarkan operasional SPBU ke depannya. Jika stok Shell Super habis, hanya jasa bengkel yang akan beroperasi. Layanan ini akan bertahan sampai stok BBM kembali terisi. Sayangnya, belum ada kejelasan kapan pasokan akan normal.

Harapan Tertumpuk pada Tambahan Kuota Impor

Devi dan manajemen berharap besar pada pemerintah. Mereka mendorong kebijakan penambahan kuota impor yang signifikan. “Kami memiliki target dari owner. Intinya, kami berharap masalah perizinan impor ini segera diatasi. Kuncinya ada di Kementerian ESDM,” tuturnya.

Pemerintah Bantah Tuduhan Tidak Beri Kuota

Lalu, apa penyebab kelangkaan BBM di SPBU swasta? Menteri ESDM Bahlil Lahadalia justru memberikan sinyal bertolak belakang. Pemerintah tidak akan membuka tambahan kuota impor BBM non-subsidi.

Bahlil menegaskan bahwa pemerintah justru telah menaikkan kuota impor tahun 2025 hingga 110% dari tahun 2024. “Saya tegaskan, SPBU swasta sudah dapat kuota impor 110%. Anggapan bahwa kuota tidak kami berikan sangatlah tidak tepat,” ujar Bahlil dalam YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/9/2025).

Ia memberi contoh konkret. Jika tahun 2024 perusahaan A dapat kuota 1 juta kiloliter, maka di 2025 naik menjadi 1,1 juta kiloliter. “Jika masih kekurangan, kami minta mereka berkolaborasi dengan Pertamina. Soalnya, masalah BBM ini terkait hajat hidup orang banyak,” tegas Bahlil.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version