Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Hujan Lebat Picu Pergerakan Tanah di Puncak Bogor, 3 Rumah Nyaris Ambles

BOGOR, Cinta-news.com – Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak Bogor pada Senin (1/12/2025) sore nyaris menelan korban! Tiga rumah warga di Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung, tiba-tiba terancam ambles. Pergerakan tanah dahsyat langsung mematahkan tiang beton penyangga rumah dan memicu kerusakan parah hanya dalam sekejap.

Menanggapi kejadian ini, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, langsung membeberkan kronologinya. Ia menegaskan bahwa pergerakan tanah mulai terjadi sekitar pukul 15.45 WIB. Kemudian, pihaknya menerima laporan warga segera setelah hujan mereda. “Hujan lebat dan angin kencang akhirnya menggoyang tiang beton penyangga rumah sampai ambles dan patah. Dampaknya, tiga unit rumah warga kini mengalami kerusakan sangat berat,” jelas Adam saat dikonfirmasi Senin malam.

Merespons laporan itu, BPBD langsung bergerak cepat. Mereka mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi pukul 17.00 WIB untuk melakukan penanganan darurat. Di lokasi, petugas segera melakukan kaji cepat, lalu berkoordinasi dengan aparat setempat, dan akhirnya memasang garis pengaman untuk mengamankan area rawan. Namun, tim menemui kendala karena tanah masih sangat labil sehingga mereka belum dapat mengevakuasi barang-barang warga.

Sementara itu, proses evakuasi jiwa berjalan sukses. Tim berhasil mengevakuasi seluruh korban terdampak, yang terdiri dari tiga kepala keluarga dengan total sebelas jiwa, ke tempat aman. Pilihan tempat mengungsi mereka pun beragam. Sebagai contoh, dua keluarga memutuskan mengungsi keluar desa, sedangkan satu keluarga lainnya memilih tinggal sementara di rumah kerabat di lokasi sama. Adam menambahkan, “Salah satu warga bahkan terpaksa mengungsi ke rumah suaminya di Jakarta karena kondisi rumahnya rusak berat.”

Kabar baiknya, insiden mengerikan ini tidak memakan korban jiwa. Akan tetapi, BPBD mengidentifikasi kebutuhan mendesak para pengungsi, terutama terpal dan logistik tanggap darurat. Selanjutnya, penanganan fase lanjut akan menunggu proses stabilisasi tanah di sekitar rumah yang terdampak.

Adam pun memaparkan analisis timnya yang mengungkap fakta mencengangkan. Ternyata, tanah di lokasi kejadian terletak di tebing curam dengan kondisi sangat labil. Oleh karena itu, kombinasi beban bangunan dan tiang penyangga yang berat membuat tanah tidak lagi mampu menahan erosi saat hujan deras menerjang. “Lokasi tanah yang labil di tebing curam ini sudah sangat berisiko. Ditambah berat bangunan dan tiang penyangga, tanah akhirnya kolaps saat hujan deras datang,” tuturnya menjelaskan akar masalah.

Untuk mengatasi situasi darurat ini, berbagai pihak pun bahu-membahu. Tim TRC BPBD bersama Damkar Ciawi, Satpol PP, aparat desa, dan warga setempat langsung melakukan penanganan awal di lokasi. Selain itu, petugas juga memasang garis pembatas untuk mencegah warga mendekati zona bahaya.

“Pada akhirnya, situasi sudah kami kendalikan sementara. Kami telah menyelesaikan kaji cepat dan para pemilik rumah sudah mengungsi dengan aman. Namun, kami belum dapat menyelamatkan barang-barang korban karena tanah masih labil dan sangat berisiko,” pungkas Adam. Kejadian ini jelas menjadi alarm darurat bagi semua pihak tentang pentingnya mitigasi bencana di daerah rawan pergerakan tanah.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version