PEKANBARU, cinta-news.com – Gubernur Riau Geram Menunggu Bos Sanel Satu Jam. Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan dan Gubernur Riau Abdul Wahid tiba-tiba menginspeksi kantor Sanel Tour and Travel di Pekanbaru, Rabu (14/5/2025).Mereka segera menindaklanjuti laporan puluhan mantan karyawan. Para karyawan itu mengaku perusahaan menahan ijazah mereka.Namun, pemilik Sanel, Santi, sama sekali tidak muncul meskipun rombongan resmi menunggu hampir satu jam.
Pemilik Sanel Tak Hadir, Dua Pengacara Datang dengan Alasan Mengecewakan
cinta-news.com memantau, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Ade Kuncoro Ridwan turut menghadiri sidak ini. Beberapa anggota DPRD Pekanbaru dan DPRD Riau juga hadir dalam inspeksi mendadak tersebut.. Mereka semua duduk menunggu dengan harapan Santi segera datang. Namun, informasi yang beredar menyebutkan bahwa Santi sedang mengikuti rapat dengar pendapat di DPRD Riau.
Baca Juga: 6 Tips Makeup Tahan Lama Seharian
Salah satu anggota DPRD Riau, Iwan, sempat menelepon Santi. Pada saat itu, Santi berjanji akan datang, tetapi janji itu ternyata hanya omong kosong. Alih-alih menghadiri sidak, dua pengacara Santi justru muncul dan memberi alasan mengecewakan: klien mereka harus berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, sehingga tidak bisa bertemu.
Wamenaker dan Gubernur Riau Kecewa, Debat dengan Pengacara Memanas
“Tadi katanya mau datang ke sini, tapi tidak jadi. Sudah satu jam kami nunggu,” ujar Immanuel dengan nada kesal.
Gubernur Riau Abdul Wahid pun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia menegaskan bahwa sikap Santi menunjukkan ketidakseriusan dalam menyelesaikan masalah penahanan ijazah. “Kita sudah menunggu dari tadi, mereka (Santi) tidak datang. Kami saja pejabat memegang kekuasaan dilayani seperti ini, apalagi karyawan,” kata Wahid dengan geram.
Sanel Tour and Travel Segera Disegel, Operasi Dihentikan Sementara
Karena tidak ada kejelasan dari pihak perusahaan, Gubernur Riau langsung mengambil tindakan tegas. Ia memerintahkan penutupan sementara Sanel Tour and Travel hingga ada kepastian penyelesaian dari Polda Riau. “Kalau saran saya, perusahaan ini tutup sementara.”Kami menghentikan sementara operasi Sanel sampai Polda Riau memberikan kejelasan. Polda Riau sedang menangani masalah ini. “Maka kami perintahkan Disnaker Pekanbaru: tutup perusahaan ini sekarang juga!” tegas Wahid.
Tak lama setelah rombongan Wamenaker dan Gubernur meninggalkan lokasi, petugas Satpol PP dan Dinas Tenaga Kerja Pekanbaru bergerak cepat. Mereka langsung menyegel kantor Sanel dan meminta seluruh karyawan mengosongkan gedung.
47 Mantan Karyawan Jadi Korban, Ijazah Ditahan Bertahun-Tahun
Sebanyak 47 mantan karyawan Sanel Tour and Travel mengadu perusahaan masih menahan ijazah mereka. Sebagian korban telah melaporkan masalah ini ke Disnakertrans Riau, namun pihak dinas belum menyelesaikannya.
Wamenaker bahkan sudah dua kali mendatangi Sanel, tetapi selalu gagal memastikan pengembalian ijazah. Para korban mengaku perusahaan meminta mereka membayar denda dengan nominal bervariasi jika ingin mengambil dokumen yang telah ditahan bertahun-tahun itu.
Penutupan Sanel Jadi Peringatan Keras bagi Perusahaan Nakal
Pemerintah menutup sementara Sanel Tour and Travel, mengirimkan sinyal keras: “Kami tidak akan mentolerir praktik penahanan ijazah!”
Sementara korban terus menuntut penyelesaian segera, mereka berjuang mendapatkan kembali ijazah yang menjadi hak dasar mereka. Di sisi lain, Polda Riau gencar mengusut laporan ini, memastikan proses hukum berjalan demi tegaknya keadilan.
Reaksi Publik: Dukungan untuk Langkah Tegas Pemerintah
Masyarakat dan netizen pun ramai memberikan dukungan atas tindakan tegas Wamenaker dan Gubernur Riau. Banyak yang memuji langkah cepat pemerintah dalam menindak perusahaan yang dianggap semena-mena terhadap karyawannya.
“Ini baru pemimpin! Tidak mau kompromi dengan pelanggaran hak pekerja,” tulis salah satu warganet di media sosial.
Penutupan Sanel Tour and Travel harus membuat perusahaan lain kapok menahan dokumen karyawan sembarangan! Pemerintah wajib mengawal kasus ini sampai tuntas, memastikan para korban benar-benar mendapat keadilan.
Apa Langkah Selanjutnya?
Kepastian hukum masih menjadi tanda tanya besar. Apakah Santi akan memenuhi panggilan resmi berikutnya? Akankah para mantan karyawan akhirnya mendapatkan kembali ijazah mereka? Semua pertanyaan ini masih menunggu jawaban dari proses hukum yang sedang berjalan.
Disnaker Pekanbaru dan Polda Riau kini bergerak cepat, mengawasi ketat kepatuhan perusahaan. Bila terbukti melanggar, mereka siap menghantam dengan sanksi maksimal – cabut izin usaha untuk selamanya!
Perlindungan Karyawan Harus Jadi Prioritas
Kasus Sanel Tour and Travel menjadi bukti bahwa masih banyak perusahaan yang mengabaikan hak pekerja. Namun, dengan tindakan tegas seperti ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk melindungi tenaga kerja dari praktik-praktik tidak manusiawi.
Masyarakat pun berharap insiden seperti ini tidak terulang lagi di masa depan. Perlindungan hak karyawan harus menjadi prioritas, baik oleh perusahaan maupun pemerintah sebagai regulator.
Akhir Kata: Menunggu Tindak Lanjut Hukum
Kini, semua mata tertuju pada proses hukum selanjutnya. Apakah Santi akan menghadap? Akankah para korban akhirnya mendapatkan keadilan? Jawabannya masih harus ditunggu, tetapi satu hal yang pasti: pemerintah tidak akan tinggal diam ketika hak-hak pekerja diinjak-injak.