Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Gila! Remaja Ini Bisa Raup Rp 300.000 Hanya dengan Lari 5 KM, Begini Caranya!

JAKARTA, Cinta-news.com – Olahraga lari kini semakin populer di kalangan masyarakat. Tak heran, banyak orang rela membayar jasa joki Strava demi mengikuti tren ini. Salah satunya adalah Jason (16), remaja asal Jakarta Barat yang sudah menjalani profesi unik ini selama beberapa bulan terakhir.

Dari Lari Jadi Cuan, Jason Bisa Dapat Rp 300.000 Sekali Jalan!
Jason mengaku, dalam sekali lari, ia bisa meraup untung hingga Rp 300.000. Uang hasil jerih payahnya itu ia gunakan untuk jajan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Buat beli kopi, buat beli apa pun lah,” ujarnya sambil tersenyum saat ditemui di area Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (13/7/2025).

Karena masih berstatus pelajar, Jason juga mengaku menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung. Saat ini, ia terlihat sedang beristirahat di trotoar dekat Hotel Indonesia setelah menyelesaikan tugas larinya.

Pace Jadi Kunci Harga, Semakin Kencang Semakin Mahal!
Dalam pekerjaannya sebagai joki Strava, Jason menerima permintaan lari dengan jarak dan kecepatan (pace) tertentu. Misalnya, baru saja ia menyelesaikan permintaan temannya untuk lari sejauh 5 kilometer dengan pace enam menit per kilometer.

Bagi yang belum tahu, pace adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kilometer. Semakin cepat pace-nya, semakin mahal tarif jasanya. *”Tergantung request. Kalau ada yang minta 2,5 kilometer dengan pace di bawah enam menit, harganya beda. Semakin tinggi pace-nya, semakin mahal,”* jelas Jason.

Ia mencontohkan, jika ada yang meminta pace empat menit per kilometer untuk jarak 5 kilometer, tarifnya bisa mencapai Rp 300.000. “Kalau pace-nya cepat, ya otomatis lebih mahal karena lebih capek,” tambahnya sambil tertawa.

Kerja Cuma di Hari Minggu, Tapi Untungnya Bisa Buat Jajan & Nabung!
Jason mengaku hanya menjalani pekerjaan ini setiap Minggu, itupun jika ada yang meminta jasanya. “Setiap Minggu saja kalau ada yang pengin. Kalau enggak ada order, ya enggak jalan,” ucapnya.

Ia juga membatasi jumlah kliennya, maksimal dua orang per hari. Prosesnya sederhana: pelanggan menitipkan handphone-nya, lalu Jason membawanya saat berlari agar aktivitas lari terekam di aplikasi Strava. “Mereka nitip HP ke saya, nanti saya bawa lari. Jadi datanya tercatat,” jelasnya.

Kenapa Orang Rela Bayar Mahal? Ternyata Ini Alasannya!
Lalu, mengapa orang-orang rela membayar jasa Jason? Ternyata, banyak pengguna Strava ingin memiliki rekaman lari dengan pace cepat untuk meningkatkan credibility di akun mereka. Beberapa mungkin ingin pamer di media sosial, sementara yang lain butuh data latihan untuk kebutuhan tertentu.

Jason sendiri mengaku tidak mematok harga pasti. Semuanya tergantung kesepakatan dengan klien. “Enggak ada tarif tetap. Kadang teman-teman kasih lebih kalau saya bisa penuhi target mereka,” ungkapnya.

Meski Capek, Jason Senang Bisa Dapat Uang Tambahan
Meski terlihat melelahkan, Jason mengaku menikmati pekerjaan sampingannya ini. Selain bisa menjaga kesehatan, ia juga mendapat uang tambahan. “Lumayan lah, bisa buat jajan sekaligus olahraga,” katanya.

Ia berharap bisa terus menjalani profesi ini sambil menabung untuk keperluan di masa depan. “Siapa tahu nanti bisa buat modal usaha kecil-kecilan,” ujarnya penuh harap.

Bikin Penasaran? Mau Coba Jadi Joki Strava Juga?
Bagi yang tertarik mencoba, Jason memberikan tips sederhana: “Harus bisa konsisten menjaga pace. Kalau tidak terbiasa lari cepat, bisa-baya langsung kehabisan napas,” sarannya.

Soal tarif, ia menyarankan untuk menyesuaikan dengan kemampuan dan jarak. “Jangan terlalu mahal, tapi juga jangan terlalu murah. Hitung-hitung biar sepadan sama tenaga yang dikeluarkan,” pesannya.

Nah, bagaimana? Tertarik mencoba peruntungan sebagai joki Strava seperti Jason? Siapa tahu, kamu juga bisa dapat penghasilan tambahan sambil menjaga kesehatan!

Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Exposenews.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *