BANGKA, Cinta-news.com – PLN Bangka Belitung kembali buktikan solidaritas nyata dengan mengirimkan tim teknisi paling tangguh mereka ke Aceh. Tujuan mereka satu: mempercepat pemulihan listrik pascabencana banjir dan longsor yang menghancurkan. Fokus pada tahap kedua ini sangat jelas, mereka langsung terjun ke jantung masalah di Kutacane, Aceh Tenggara. Bayangkan semangat baja mereka menghadapi kondisi yang sungguh berat!
General Manager PLN Bangka Belitung, Ira Savitri, pun membenarkan aksi heroik ini. “Tim kami yang berjumlah 19 orang sudah berada di Kutacane dan langsung bergabung dengan teknisi dari daerah lain,” ujarnya dengan penuh keyakinan dalam media gathering di Pangkalpinang, Rabu (17/12/2025). Ia mengakui kondisi lapangan yang sangat sulit sebagai alasan utama pengiriman tim ini. “Kami merasakan langsung betapa berat medan di sana, sehingga kami putuskan untuk kembali memperkuat tenaga,” tegas Ira.
Selanjutnya, mari kita lihat susunan tim spesial ini. Mereka menyatukan delapan personel berpengalaman dari tim tahap pertama dengan sebelas personel baru yang penuh semangat dari Bangka Belitung. Sebelumnya, tahap pertama sudah melibatkan 21 personel. Sekarang, tahap kedua tidak hanya menambah 19 personel, tetapi juga melengkapi mereka dengan senjata berat: mobil crane untuk menghadapi pekerjaan rumit.
Namun, perjalanan mereka pasti menemui rintangan. Ira Savitri dengan gamblang memaparkan tantangan terbesarnya: akses jalan. “Jalur menuju lokasi-lokasi terdampak masih terputus-putus dan sulit,” jelasnya. “Kami harus menjangkau beberapa titik yang terpencar. Membawa peralatan berat dari satu titik ke titik lain jelas makan waktu lama,” tambahnya, menggambarkan betapa luar biasanya usaha tim di lapangan.
Lebih jauh, Ira membandingkan situasi ini dengan bencana masa lalu. “Dampak banjir bandang ini sangat berbeda dengan tsunami dulu,” jelasnya. “Tsunami melanda satu kawasan luas di pesisir, sementara banjir ini menyerang dalam pola sebar dan memutus akses di dalam kawasan itu sendiri,” lanjutnya. Perbedaan mendasar ini membuat strategi pemulihan listrik membutuhkan pendekatan yang lebih kompleks dan taktis.
Di balik semua kesulitan, ada kabar yang menyejukkan. Ira memastikan bahwa kondisi seluruh personel dalam keadaan prima dan penuh motivasi. Saat ini, mereka berkolaborasi erat dengan tim dari berbagai daerah untuk menjalankan proses pemulihan total. Rentetan pekerjaan mereka sangat lengkap, mulai dari mendirikan tiang, menarik kabel, hingga tahap akhir menyalakan listrik di setiap rumah. “Kami titipkan doa,” harap Ira dengan suara tulus. “Semoga mereka bisa bekerja dengan lancar dan pulang ke rumah dalam keadaan selamat,” tambahnya, mewakili perasaan seluruh keluarga besar PLN.
Terakhir, perlu kita apresiasi bahwa komitmen PLN tidak hanya untuk Aceh. Secara bersamaan, mereka juga harus mempersiapkan pengamanan sistem kelistrikan untuk momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) di wilayah asal mereka sendiri. Artinya, dedikasi dan energi tim ini benar-benar terbagi untuk dua tugas mulia sekaligus. Sungguh, aksi nyata ini menjadi bukti tak terbantahkan bahwa semangat gotong royong dan profesionalisme selalu menyala terang, mengalahkan segala kegelapan.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com











