Cinta-news.com – Kabar baik akhirnya datang! Pemerintah Myanmar merestui 55 Warga Negara Indonesia (WNI) eks KK Park untuk kembali ke Tanah Air. Mereka ini merupakan korban operasi penegakan hukum di markas Online Scam yang digerebek pada Oktober 2025 lalu.
Tim repatriasi menjadwalkan pemulangan melalui perbatasan darat Myawaddy–Mae Sot pada 8 Desember 2025. Kemudian, mereka akan menerbangkan para WNI ke Indonesia via Bangkok, Thailand pada 9 Desember 2025.
Kerja sama solid menjadi kunci kesuksesan proses ini. Pemerintah RI melalui KBRI Yangon dan KBRI Bangkok bergandengan tangan dengan Pemerintah Myanmar dan Thailand. Bahkan, pihak-pihak terkait lainnya juga turut mendukung. KBRI Yangon menyampaikan hal ini melalui situs kemlu.go.id pada Sabtu (22/11/2025).
Namun, kabar gembira ini masih menyisakan duka. Sekitar 180 WNI eks KK Park lainnya masih harus menunggu di lokasi. Mereka menanti pemindahan ke tempat aman sebelum menjalani verifikasi dan repatriasi.
Sayangnya, otoritas Myanmar belum dapat memindahkan mereka. Kapasitas penampungan saat ini masih penuh. Kondisi ini memperpanjang masa tunggu para WNI.
Sementara itu, situasi justru semakin rumit. Otoritas Myanmar menahan lebih dari 200 WNI di Shwe Kokko sejak operasi 17 November 2025. Jumlah ini berpotensi bertambah seiring proses identifikasi.
Kalau kita jumlahkan, sekitar 400 WNI terdampak operasi penegakan hukum sejak Oktober 2025. Mereka terindikasi sebagai korban TPPO dan bekerja di pusat scam/judi online sekitar Kota Myawaddy.
Menanggapi hal ini, KBRI terus menggalang koordinasi intensif dengan otoritas Myanmar. Mereka berusaha memastikan identitas dan kondisi WNI. Mereka juga mendorong percepatan pemulangan.
KBRI juga menegaskan satu hal penting. Tidak ada pungutan biaya administrasi dalam proses penanganan dan pemulangan WNI. Pernyataan ini mencegah keluarga korban dari eksploitasi.
Sambil menunggu, KBRI mengimbau para WNI untuk tetap di lokasi aman. Mereka juga harus menjaga komunikasi aktif dengan KBRI.
Kita perlu memahami kompleksitas situasi. Proses repatriasi berlangsung di tengah kondisi keamanan Myanmar yang dinamis. Fasilitas penampungan terbatas dan investigasi membutuhkan waktu. Semua pihak pun berkoordinasi dengan hati-hati untuk keselamatan WNI.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
