Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Dendam, Pria di Bone Tikam Kades Hingga Tewas

Bone, Cinta-news.com – Sebuah aksi brutal mengguncang Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). AKT (43), seorang warga, nekat menikam Kepala Desa (Kades) Salebba, Munsir (53), hingga tewas di lokasi perkemahan HUT ke-80 RI. Yang lebih mengejutkan, ternyata ini adalah balas dendam karena calon kepala desa yang didukung pelaku kalah dalam Pilkades sebelumnya!

Korban Tewas di Tenda Perkemahan

Peristiwa mengerikan ini terjadi di Lapangan Sepak Bola Dusun Lonrong, Desa Pattimpa, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone. Pada Sabtu (16/8) sekitar pukul 23.00 Wita, korban sedang duduk di dalam tenda ketika pelaku tiba-tiba mendekat dan langsung menghujamkan badik ke dadanya!

“Pelaku langsung menusuk korban tanpa peringatan,” jelas Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Alvin Aji Kurniawan. Warga yang menyaksikan kejadian itu segera membawa Munsir ke RSUD Tenriawaru, namun dokter gagal menyelamatkan nyawanya. Sementara itu, pelaku berusaha melarikan diri sebelum polisi berhasil menangkapnya.

Polisi Ungkap Motif Dendam Pilkades

Tim penyidik Polres Bone langsung menginterogasi AKT setelah menangkapnya. “Kami terus menggali motif di balik pembunuhan keji ini,” tegas Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra.

Hasil pemeriksaan mengungkap fakta mengejutkan: AKT menyimpan dendam karena calon kepala desa yang didukungnya kalah dari Munsir dalam Pilkades lalu. Kekecewaan yang terpendam selama ini akhirnya meledak menjadi aksi brutal.

Warga Syok, Desa Berduka

Kejadian ini mengejutkan seluruh warga Desa Pattimpa. Banyak yang tidak menyangka persaingan Pilkades bisa berujung pada pertumpahan darah. “Kami tidak pernah menduga AKT akan melakukan hal seperti ini,” ujar seorang tetangga pelaku.

Polisi Tingkatkan Pengamanan

Merespon kejadian ini, Polres Bone segera memperketat pengawasan di wilayah tersebut. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan masalah secara hukum, bukan dengan kekerasan. “Kami tidak akan mentolerir tindakan main hakim sendiri,” tegas Alvin.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi proses demokrasi di tingkat desa. Pilkades yang seharusnya berjalan damai justru berakhir dengan tragedi memilukan.

Kini AKT harus menghadapi konsekuensi perbuatannya. Jika pengadilan memvonis bersalah, ia bisa menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi.

Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Exposenews.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *