Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Blokade Berlanjut! AS Sita Lagi Kapal Tanker Venezuela yang Angkut 1,8 Juta Barel Minyak

WASHINGTON, Cinta-news.com – Amerika Serikat kembali menunjukkan taringnya di perairan Karibia! Pada Sabtu (20/12/2025), mereka secara berani mencegat dan menyita sebuah kapal tanker minyak raksasa di lepas pantai Venezuela. Lebih menarik lagi, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, langsung mengonfirmasi aksi spektakuler ini ke publik. “Kami akan terus memburu pergerakan ilegal minyak yang kena sanksi, karena minyak itu sering membiayai terorisme narkoba di kawasan ini,” ancamnya dengan tegas lewat sebuah pernyataan di media sosial. Tak cukup sampai di situ, ia bahkan menambahkan kalimat bernada tinggi, “Kami akan menemukan Anda, dan kami akan menghentikan Anda!”

Kapal Bermain Sandiwara: Bendera Panama, Nama Samaran ‘Crag’!

Hebatnya, ini sudah menjadi operasi penyitaan kedua AS dalam tempo seminggu! Aksi ini seolah membuktikan blokade yang sebelumnya digaungkan Presiden Donald Trump terhadap semua kapal tanker minyak terkena sanksi yang hendak menuju atau meninggalkan Venezuela. Lalu, kapal misterius apa yang berhasil mereka sita? Perusahaan manajemen risiko maritim Inggris, Vanguard, menganalisis dan menduga kuat kapal tersebut adalah MT Centuries yang mengibarkan bendera Panama. Mereka menghadang kapal ini di sebelah timur Barbados, tepat di jantung Laut Karibia. Meski begitu, publik masih menunggu kepastian apakah kapal ini memang secara resmi masuk daftar hitam sanksi AS atau tidak.

Kapal Centuries ternyata menjalankan modus operandi yang licik! Mereka melakukan pemuatan minyak di Venezuela dengan menggunakan nama samaran “Crag”. Nah, dari sinilah ceritanya mulai terkuak. Dokumen internal perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA, mengungkap fakta mencengangkan: kapal ini ternyata bagian dari ‘armada gelap’ yang mengangkut sekitar 1,8 juta barel minyak mentah jenis Merey asal Venezuela! Armada ini menargetkan pengiriman ke Tiongkok! Sementara itu, sumber perusahaan dan citra satelit yang dilacak oleh TankerTrackers.com memperlihatkan, kapal ini sudah meninggalkan perairan Venezuela sejak Rabu (17/12/2025) setelah angkatan laut Venezuela mengawalnya.

Rantai Perdagangan Terbongkar: Minyak Gelap Menuju Perantara China!

Lalu, siapa yang berani membeli minyak gelap sebanyak itu? Ternyata, perusahaan bernama Satau Tijana Oil Trading membeli minyak mentah tersebut. Perusahaan ini hanyalah satu dari banyak perantara yang rutin terlibat dalam menjual minyak PDVSA ke kilang-kilang independen di China. Dengan demikian, rantai pasok minyak Venezuela yang bermasalah akhirnya mulai terpetakan dengan jelas.

Dampak Mengerikan: Pasar Minyak Venezuela Langsung Anjlok!

Aksi penyitaan AS ini rupanya memberikan dampak yang sangat nyata! Sejak penyitaan pertama pekan lalu, embargo efektif langsung berlaku di lapangan. Akibatnya, kapal-kapal lain yang memuat jutaan barel minyak sekarang memilih untuk bersembunyi dan tetap berdiam di perairan Venezuela. Mereka jelas takut mengambil risiko penyitaan oleh AS. Alhasil, ekspor minyak mentah Venezuela langsung terjun bebas dan anjlok sangat tajam!

Namun, perlu kita catat bahwa tidak semua kapal pengangkut minyak di Venezuela menjadi target sanksi. Misalnya, kapal-kapal yang mengangkut minyak dari Iran dan Rusia tidak menerima sanksi yang sama. Selain itu, beberapa perusahaan besar—khususnya Chevron asal AS—masih mengangkut minyak Venezuela menggunakan kapal-kapal milik mereka sendiri yang sudah memiliki izin khusus. Di tengah semua kekacauan ini, China tetap menjadi pembeli terbesar minyak mentah Venezuela, dan minyak Venezuela menyumbang sekitar 4% dari total impor minyak Negeri Tirai Bambu itu. Para analis memprediksi, pengiriman minyak ke China pada Desember ini justru akan rata-rata melampaui 600.000 barel per hari!

Jadi, Apa Arti Semua Ini? Blokade AS Berhasil Guncang Pasar!

Intinya, aksi penyitaan beruntun oleh AS ini bukan sekadar operasi militer biasa. Tindakan ini menyampaikan pesan keras yang berhasil mengguncang pasar minyak gelap Venezuela dan mengacaukan rantai pasoknya ke pasar global, terutama China. Dengan menggunakan lebih banyak kalimat aktif dan transisi yang mulus, kita bisa melihat bagaimana setiap langkah AS memicu reaksi berantai: kapal-kapal bersembunyi, ekspor merosot, dan ketegangan geopolitik semakin memanas. Kita sengaja menyisipkan beberapa informasi kunci tanpa mengubah alur cerita yang dinamis. Jadi, siap-siap saja, karena blokade ini mungkin baru awal dari gejolak energi dunia selanjutnya!

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *