Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Apa Itu Chromebook dalam Kasus Korupsi Eks Stafsus Nadiem?

cinta-news.com – Laptop Chromebook tengah hangat diperbincangkan di Tanah Air karena menyangkut kasus dugaan korupsi yang menyeret sejumlah nama mantan staf khusus (stafsus) dan tenaga teknis Kemendikbud Ristek periode 2019-2023.

Sebelum dipecah menjadi dua kementerian, Kemendikbud Ristek kala itu dipimpin oleh Nadiem Makarim, eks bos Gojek. Atas kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook pada Kemendikbud Ristek 2019-2023, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah melakukan penyidikan.

Pada 23 Mei lalu, Kejagung menggeledah kediaman eks staf khusus sekaligus tenaga teknis Kemendikbud Ristek periode 2019-2023 bernama Ibrahim Arief (IA), terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.

Penyidik menyita sejumlah barang bukti elektronik dalam penggeledahan itu. Sebelumnya, pada 21 Mei, penyidik sudah lebih dahulu menggeledah apartemen dari dua eks stafsus Mendikbud, Jurist Tan (JT) dan Fiona Handayani (FH).

Aparat berwenang saat ini masih memverifikasi besarnya kerugian negara dalam pengadaan Chromebook.Adapun anggaran pengadaan laptop Chromebook mencapai Rp 9,982 triliun. Lantas, sebenarnya apa itu Chromebook yang menyeret mantan stafsus Nadiem dalam kasus dugaan korupsi?

Apa itu Chromebook?

Untuk diketahui, Chromebook secara tampilan fisik mirip laptop pada umumnya, dengan terdapat keyboard, layar, webcam, dan lainnya. Namun, sistem operasi menjadi pembeda utama antara Chromebook dan laptop biasa.

Chromebook adalah laptop yang menggunakan sistem operasi Chrome OS buatan Google. Google merancang Chrome OS sebagai sistem operasi ringan yang khusus mengoptimalkan pekerjaan berbasis web.

Chromebook bertumpu pada browser Chrome yang jadi antarmuka utama tempat untuk mengerjakan sebagian besar tugas. Lantaran mengandalkan operasi browser, Chromebook juga sangat bergantung dengan koneksi internet.

Chromebook umumnya menawarkan kinerja yang cepat untuk mengerjakan tugas berbasis web, waktu booting yang cepat, dan pengoperasian yang lancar. Namun, Chromebook cenderung kesulitan buat menjalankan aplikasi berat dan multitasking.

Kompatibilitas software Chromebook terbatas. Chromebook lebih mengandalkan aplikasi berbasis web. Misalnya, pengguna dapat mengakses Microsoft Office melalui web Microsoft Office Online atau Google Workspace.

Produsen Chromebook sengaja menggunakan prosesor berkemampuan lebih rendah dan mengoptimalkan hardware-nya untuk ekosistem ChromeOS yang lebih ringan ketimbang Windows, Linux, atau macOS.

Nadiem: Chromebook Solusi Belajar di Pandemi

SSD menawarkan kinerja jauh lebih unggul, kecepatan lebih tinggi, dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar ketimbang eMMC. Ukuran penyimpanan Chromebook lebih mirip dengan penyimpanan smartphone, misalnya kapasitas 16 GB, 32 GB, atau 64 GB.

Dengan kapasitas memori penyimpanan lokal yang relatif kecil, Chromebook cenderung mengandalkan penyimpanan berbasis Cloud seperti Google Drive. Laptop jenis inilah yang menyeret nama eks stafsus Nadiem Makarim dalam dugaan kasus korupsi.

Tanggapan Nadiem Makarim terkait korupsi Chromebook

Dalam dugaan kasus korupsi Chromebook di Kemendikbud Ristek periode 2019-2023 yang menyeret nama stafsusnya, Nadiem Makarim mantan stafsus akhirnya angkat bicara. Nadiem membantah telah melakukan korupsi Chromebook selama menjabat sebagai Menteri Kemendikbud Ristek.

Nadiem menjelaskan bahwa Kemendikbud Ristek di bawah kepemimpinannya telah menyediakan 1,1 juta laptop lengkap dengan modem 3G dan proyektor untuk lebih dari 77.000 sekolah dalam waktu empat tahun.

Pemerintah/Dinas Pendidikan sangat membutuhkan proyek tersebut pada masa pandemi Covid-19 guna mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Dengan adanya kasus korupsi Chromebook ini, Nadiem mengaku siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memberikan keterangan atau klarifikasi.

”Saya siap bekerja sama dan mendukung aparat penegak hukum dengan memberikan keterangan atau klarifikasi apabila diperlukan. Saya tidak pernah menoleransi praktik korupsi dalam bentuk apa pun,” kata Nadiem saat jumpa pers di Hotel The Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Nadiem menyelenggarakan pengadaan Chromebook secara terbuka melalui mekanisme e-purchasing dengan sistem e-katalog di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Kemudian, Nadiem mengatakan juga telah melibatkan berbagai pihak seperti Kejaksaan dan KPPU agar proses pengadaan Chromebook berjalan secara aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta tidak ada unsur monopoli.

Exit mobile version