Jakarta, Cinta-News.com – Aksi Besar-Besaran Demo Ojol Bergulir di Berbagai Daerah. Gelombang aksi unjuk rasa pengemudi ojek online (ojol) meledak di sejumlah kota besar, mulai dari Surabaya, Palembang, hingga Jakarta. Para driver menuntut perbaikan tarif, transparansi potongan aplikasi, serta jaminan sosial yang lebih adil.
Di Jakarta, massa ojol memadati tiga titik utama, yakni Patung Kuda hingga gedung DPR/MPR RI. Menghadapi aksi ini, Polda Metro Jaya langsung menyiagakan 2.554 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemda. Mereka membagi pasukan di lokasi-lokasi rawan, termasuk Bundaran HI yang menjadi rute long march peserta demo.
Sementara itu, di Provinsi Banten, ratusan driver ojol memenuhi halaman Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang. Gubernur Banten, Andra Soni, tak tinggal diam—ia langsung menemui perwakilan ojol untuk berdialog. Selain soal tarif dan potongan aplikator, para pengemudi juga menuntut jaminan sosial. Merespons hal ini, Andra menegaskan bahwa Pemprov Banten berwenang memberikan BPJS Ketenagakerjaan bagi ojol.
Aksi serupa pecah di Surabaya, diikuti pula oleh driver dari Sidoarjo dan Malang. Mereka berkumpul di Bundaran Cito, lalu bergerak menuju kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur. Tak berhenti di situ, massa melanjutkan long march ke kantor Diskominfo Jatim di Jalan Frontage Ahmad Yani. Aksi berlangsung tertib, meski sempat memacetkan arus lalu lintas sekitar.
Baca Juga: Hasan Nasbi Tanggapi Meme Prabowo-Jokowi Berciuman: Serahkan ke Penegak Hukum
Di Purwakarta, aksi ojol berlangsung unik. Para pengemudi memilih berjalan kaki sambil mendorong motor dari Patung Egrang menuju kantor Bupati. Aksi ini mereka sebut sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dari aplikator. Sebelumnya, mereka sudah lebih dulu melakukan konvoi motor dari Sadang menuju pusat kota.
Di Palembang, ribuan driver ojol yang tergabung dalam Aliansi Ojol Palembang Bersinergi mematikan aplikasi (offbid) secara serentak. Mereka mengawali aksi dengan pembacaan salawat di depan gedung DPRD Sumsel. Empat tuntutan utama mereka sampaikan: legalitas ojol, penetapan tarif per kilometer, sanksi tegas untuk perusahaan pelanggar aturan, dan penghapusan potongan aplikasi yang dinilai tidak transparan.
Dari Jakarta hingga Palembang, aksi ini menunjukkan kesolidan para ojol dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Meski berlangsung massif, demonstrasi tetap terkendali berkat koordinasi dengan aparat. Kini, semua mata tertuju pada respons pemerintah dan perusahaan penyedia layanan—akankah tuntutan mereka benar-benar ditindaklanjuti?
Satu tanggapan untuk “Aksi Besar-Besaran Demo Ojol Bergulir di Berbagai Daerah, Tuntutan Tarif hingga Jaminan Sosial”