PAMEKASAN, Cinta-news.com – Getaran positif akhirnya menyapa dunia nelayan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur! Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan secara resmi mengusulkan 500 pelaut tangguhnya untuk segera mendapatkan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan. Aksi nyata pemerintah daerah ini bukan hanya sekadar wacana, melainkan sebuah langkah strategis untuk melindungi pahlawan protein dari ganasnya ombak dan teriknya matahari.
Tak main-main, Pemkab Pamekasan sudah melesatkan proposal permohonan ini langsung ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Ika Yulia Rakhmawati, sang Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja, dengan tegas membenarkan hal ini. “Tim kami sudah mengusulkan 500 nelayan ke Pemprov Jatim, sama seperti jumlah usulan tahun lalu,” ungkapnya penuh harap pada Rabu (11/2025). Meskipun angka 500 ini belum bisa menjangkau seluruh nelayan, langkah ini sudah pasti menjadi penyelamat bagi ratusan keluarga nelayan. Bayangkan saja, jaminan ini akan membuat kehidupan mereka jauh lebih tenang dan terlindungi.
Selanjutnya, Yulia pun menegaskan alasan mendasar di balik usulan prioritas ini. Menurutnya, profesi nelayan memang memiliki kerentanan dan risiko yang sangat tinggi. “Risiko kerja di lapangan para nelayan sangat tinggi. Karena itu kami mengusulkan mereka untuk mendapatkan perlindungan,” tegasnya. Setiap kali berlayar, para nelayan mempertaruhkan nyawa; mereka berhadapan langsung dengan cuaca ekstrem, gelombang besar, dan ketidakpastian di tengah laut. Oleh karena itu, pahlawan laut ini pantas menjadi garda terdepan yang menerima perlindungan negara.
Tak hanya itu, pihak Disnaker juga menyampaikan harapan besar untuk tahun 2026 mendatang. Mereka mendorong agar bantuan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan bisa berjalan selama 12 bulan penuh, bukan hanya enam bulan seperti praktik sebelumnya. “Selama ini BPJS Ketenagakerjaan hanya memberikan jaminan selama enam bulan saja,” jelas Yulia. Perlindungan setahun penuh tentu akan memberikan rasa aman yang lebih panjang dan berkelanjutan bagi para nelayan.
Namun, di balik optimisme itu, kabar kurang menggembirakan harus mereka hadapi. Yulia menyadari betul adanya badai pengurangan anggaran untuk jaminan kerja di tingkat Pemprov Jawa Timur. Pemerintah provinsi memangkas anggaran dari Rp 112 miliar menjadi hanya Rp 59 miliar. “Kami menyadari adanya penurunan anggaran saat ini. Anggaran turun kurang lebih 50 persen dan harus dibagi ke semua kabupaten di Jawa Timur,” tuturnya dengan nada prihatin. Artinya, setiap kabupaten dan kota di Jawa Timur akan menerima porsi yang lebih kecil.
Meskipun dihantam kenyataan pahit minimnya anggaran, semangat Pemkab Pamekasan untuk membela nasib pekerja rentan tidak pernah pupus. Mereka terus berjuang dan berharap para nelayan, sebagai salah satu kelompok pekerja paling rentan, tetap mendapatkan perlindungan yang mereka dambakan. “Di tengah minimnya anggaran, kami tetap berharap pekerja rentan seperti nelayan masih bisa terlindungi,” tambah Yulia penuh keyakinan. Perjuangan ini menunjukkan komitmen mereka yang tak tergoyahkan.
Sementara itu, di lapangan, cerita haru datang dari nelayan bernama Mahfud (38) asal Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan. Dengan suara lirih, ia mengaku bahwa dirinya termasuk dalam ratusan nelayan yang belum tercatat dalam usulan BPJS Ketenagakerjaan tahun ini. “Kami berharap pemerintah bisa mengusulkan kami untuk mendapatkan layanan BPJS Ketenagakerjaan, karena pekerjaan kami sama seperti mereka,” katanya dengan nada rindu akan keadilan. Perasaan ini sangat wajar karena semua nelayan menghadapi risiko yang sama setiap hari.
Akhirnya, harapan besar pun mengemuka dari mulut Mahfud yang mewakili rekan-rekannya. Ia dan para nelayan lainnya berharap pemerintah menambah kuota secara signifikan pada periode usulan berikutnya. “Kami berharap jumlah usulan berikutnya bisa bertambah, sehingga lebih banyak nelayan yang merasakan fasilitas dari pemerintah,” pintanya. Dengan demikian, semakin banyak keluarga nelayan yang bisa menghirup udara segar perlindungan sosial dan merasakan langsung perhatian pemerintah. Pada intinya, perjuangan untuk kesejahteraan nelayan Pamekasan masih panjang, namun semangat untuk mencapainya terus berkobar!
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com












Respon (1)