KETAPANG, Cinta-news.com – Kantor Imigrasi Ketapang, Kalimantan Barat, langsung bergerak cepat. Mereka mengamankan sementara 29 Warga Negara Asing (WNA) asal China pasca insiden berdarah di area pertambangan. Para WNA ini terkait langsung dengan kegaduhan di kawasan tambang emas PT Sultan Rafli Mandiri (SRM).
Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian setempat, Ida Bagus Putu Widia Kusuma, langsung memberikan konfirmasi. Ia menyebut jumlah WNA yang diamankan bisa bertambah. “Kami sudah mengamankan 29 orang WNA di Kantor Imigrasi Ketapang,” tegas Ida Bagus. Namun, timnya masih memburu lima orang lain yang kabur saat pengamanan. “Total yang diduga terlibat mencapai 34 orang,” tambahnya.
Ida Bagus juga membeberkan detail lokasi penangkapan. Petugasnya menemukan 26 orang langsung di lokasi kejadian. Mereka kemudian mengamankan tiga orang lain dari sebuah penginapan di Kecamatan Tumbang Titi. Saat ini, fokus utama Imigrasi adalah memeriksa dokumen keimigrasian para WNA secara mendalam. Tim pemeriksa juga melakukan verifikasi menyeluruh. Tujuannya, memastikan izin tinggal mereka sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
Proses verifikasi ini nantinya akan menjaring pihak sponsor yang mendatangkan para WNA China. Direktorat Jenderal Imigrasi pusat akan mendampingi proses klarifikasi ini secara penuh. Langkah ini membuktikan keseriusan pihak berwajib.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, langsung turun tangan. Ia telah datang ke Kabupaten Ketapang dan langsung berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi setempat. Operasi pengamanan ini melibatkan banyak unsur keamanan. “Kami melibatkan unsur TNI dan Polri secara lengkap,” papar Yuldi dengan tegas.
Lalu, bagaimana kronologi bentrok mencekam ini bermula? Insiden berawal dari bentrok antara 15 WNA asal China dengan prajurit TNI dan warga sipil di areal tambang emas PT SRM. Konflik ini dipicu oleh sengkarut klaim kepengurusan perusahaan. Dua kubu manajemen PT SRM saling serang, yakni versi Li Changjin dan versi Firman. Kedua kubu sama-sama mengklaim telah mengesahkan direksi baru melalui RUPS Juli 2025 lalu.
Insiden panas ini akhirnya meledak pada Minggu, 14 Desember 2025 sekitar pukul 15.40 WIB. Menurut versi kubu Li Changjin, kericuhan mulai saat staf teknis WNA mereka mengoperasikan drone di area IUP PT SRM. Pihak lain langsung mempersoalkan aktivitas ini. Akibatnya, mereka menyita drone dan ponsel sang staf. Pelaku juga menghapus data di dalamnya sebelum akhirnya mengembalikan perangkat tersebut.
Sementara itu, direksi PT SRM versi Firman memiliki cerita berbeda. Mereka menilai aktivitas drone itu tanpa izin. Kuasa hukum mereka menyebut insiden berawal dari kecurigaan pengamanan internal terhadap drone tersebut. Kecurigaan ini memicu miskomunikasi. Situasi kemudian escalasi menjadi dugaan penyerangan fisik oleh WNA terhadap aparat TNI.
Kodam XII/Tanjungpura membenarkan insiden ini. Saat itu, prajurit Yonzipur 6/Satya Digdaya sedang melaksanakan latihan dasar. Mereka mendapat laporan adanya drone tak dikenal dan melakukan klarifikasi. Namun, klarifikasi itu justru berujung pada penyerangan terhadap prajurit. Para WNA diduga menggunakan senjata tajam, airsoft gun, dan alat setrum. Aksi brutal ini merusak satu mobil dan satu sepeda motor milik aparat.
Merespons insiden ini, Kantor Imigrasi Ketapang mengambil tindakan tegas. Mereka mengamankan 15 WNA China untuk pemeriksaan keimigrasian. Hasil pemeriksaan mengungkap seluruh WNA tersebut memegang KITAS. PT SRM versi Li Changjin mensponsori dokumen mereka. Fakta ini memperjelas kaitan antara konflik internal perusahaan dengan kehadiran para WNA.
Dari seluruh rangkaian peristiwa ini, kita melihat betapa kompleksnya kasus yang terjadi. Pemeriksaan komprehensif dari Imigrasi menjadi kunci untuk mengungkap kebenaran. Dukungan TNI-Polri juga vital untuk menegakkan hukum. Publik kini menunggu perkembangan lanjutan dari kasus yang menyita perhatian ini. Bagaimana hasil pemeriksaan imigrasi? Apakah ada pelanggaran visa serius? Dan bagaimana penyelesaian konflik kepemilikan tambang pemicu insiden ini? Simak terus berita selanjutnya untuk update terbaru!
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
