Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

2 Remaja di Bantul Melempar Molotov ke Rumah Seorang Warga

YOGYAKARTA, Cinta-news.com – Aksi nekat dua remaja di Bantul, DI Yogyakarta, bikin warga gempar! Mereka tega melemparkan bom molotov ke rumah seorang warga hanya karena tersinggung oleh ucapan sederhana, “Yang jatuh, kan, cuma HP.” Insiden ini terjadi di Padukuhan Mojosari, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, pada Minggu (10/8/2025).

Awal Mula Drama: HP Jatuh Saat Lomba Memancing

Semua berawal dari acara lomba memancing yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-80 RI. Warga Padukuhan Mojosari RT 04 ramai-ramai datang, termasuk korban berinisial MZ (55). Suasana riuh tiba-tiba berubah tegang ketika ponsel milik salah satu pelaku, YDP (17), jatuh ke kolam.

Tanpa diduga, MZ melontarkan komentar pedas, “Yang jatuh, kan, cuma HP.” Ucapan itu langsung memicu emosi YDP. Ia menantang MZ berkelahi, tapi sang korban malah cuek dan memilih pulang.

Balas Dendam dengan Molotov, Warga Geger!

Ternyata, YDP dan temannya, GR (17), menyimpan dendam. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 13.00 WIB, saat MZ sedang istirahat siang, tiba-tiba terdengar suara kaca pecah di luar rumah. Begitu keluar, MZ kaget melihat sepeda motor dan selimut mobilnya di garasi sudah terbakar!

“Ada pecahan botol berisi BBM dan sumbu, mirip molotov!” jelas AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Kasi Humas Polres Bantul. MZ langsung berteriak minta tolong, dan warga berhamburan keluar.

Pelaku Dikejar Warga, Salah Satunya Kabur!

Aksi warga tidak main-main! YDP yang berperan sebagai pengendara motor langsung diamankan massa. Sementara GR sempat kabur, tapi akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Piyungan.

“Motifnya masih kami selidiki, pelaku sedang diperiksa,” tambah Jeffry. Polisi juga memastikan akan memberikan update terbaru soal kasus ini.

Analisis: Emosi Remaja vs Ucapan Spontan

Kasus ini jadi pelajaran penting! Emosi remaja yang labil bisa berujung pada tindakan kriminal hanya karena masalah sepele. Padahal, MZ mungkin tidak bermaksud menghina, tapi YDP dan GR langsung tersulut amarah.

Pertanyaannya: Haruskah balas dendam dengan cara ekstrem seperti ini? Tentu tidak! Seharusnya, masalah kecil seperti ini bisa diselesaikan dengan komunikasi baik, bukan dengan teror molotov yang membahayakan nyawa orang lain.

Update Terkini: Polisi Dalami Motif dan Rekam Jejak Pelaku

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih mengumpulkan bukti dan kesaksian warga. “Kami pastikan proses hukum berjalan transparan,” tegas Jeffry.

Warga setempat pun masih waspada. “Kami khawatir ada aksi lanjutan, makanya lingkungan sekarang dijaga ketat,” ujar salah seorang warga.

Kesimpulan: Jangan Main Hakim Sendiri!

Ini contoh nyata bagaimana emosi tak terkendali bisa berYOGYAKARTA, Cinta-news.com – Dua remaja di Bantul, DI Yogyakarta, nekat melemparkan bom molotov ke rumah warga hanya karena tersinggung oleh ucapan, “Yang jatuh, kan, cuma HP.” Kejadian ini memicu kepanikan warga Padukuhan Mojosari, Kalurahan Sitimulyo, pada Minggu (10/8/2025).

Awal Mula Konflik: Ponsel Jatuh Saat Lomba Memancing

Semua bermula dari lomba memancing untuk memeriahkan HUT ke-80 RI. Warga Padukuhan Mojosari RT 04 memadati lokasi, termasuk MZ (55), korban dalam peristiwa ini. Tiba-tiba, ponsel milik YDP (17), salah satu pelaku, terjatuh ke kolam.

MZ spontan berkomentar, “Yang jatuh, kan, cuma HP.” Ucapan itu langsung memancing emosi YDP. Ia menantang MZ berkelahi, tetapi MZ mengabaikannya dan memilih pulang.

Aksi Balas Dendam dengan Bom Molotov

YDP dan GR (17), temannya, tidak terima. Sekitar pukul 13.00 WIB, saat MZ sedang istirahat siang, dua remaja ini melemparkan botol berisi bahan bakar ke garasi rumah MZ. Ledakan dan kobaran api langsung membuat warga berhamburan.

“Kami menemukan pecahan botol dengan sumbu, mirip molotov,” jelas AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Kasi Humas Polres Bantul. MZ berteriak minta tolong, dan warga berhasil menangkap YDP di tempat.

Warga yang marah langsung menahan YDP. GR sempat kabur, tetapi akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Piyungan.

“Kami masih memeriksa motif pastinya,” kata Jeffry. Polisi berjanji mengungkap kasus ini secara transparan.

Jangan Main Hakim Sendiri!

Kasus ini membuktikan emosi tidak terkendali bisa berakibat fatal. Daripada main hakim sendiri, lebih baik selesaikan masalah dengan dialog.ujung petaka. Daripada main hakim sendiri, lebih baik selesaikan masalah dengan kepala dingin.

Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Exposenews.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *