cinta-news.com, JAKARTA — Apindo Dukung Satgas Premanisme Demi Keamanan Investasi: Upaya Nyata Lindungi Iklim Usaha. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut positif langkah pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Mereka menilai inisiatif ini sebagai langkah strategis untuk menjamin keamanan berusaha, terutama bagi investor.
“Kami telah menyampaikan aspirasi ini sebelumnya, dan kini kami apresiasi respons pemerintah melalui pembentukan Satgas Premanisme, termasuk di tingkat daerah,” tegas Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (13/5/2025).Apindo Dukung Satgas Premanisme
Baca juga: HEBOH: Donald Trump Akan Akui Negara Palestina
Shinta menekankan, keamanan berusaha menjadi faktor krusial bagi kelancaran bisnis. Ia mengungkapkan, masih banyak kasus di lapangan di mana oknum tertentu menghambat aktivitas produksi dan distribusi. “Meski satgas sudah bekerja, kami tetap menerima laporan gangguan. Ini bukti bahwa pengawasan harus terus diperkuat,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan menegaskan, Satgas tidak akan ragu menindak kelompok yang mengganggu investasi maupun usaha. “Tugas utama kami adalah menciptakan stabilitas keamanan dan kepastian hukum demi iklim investasi yang kondusif,” ujar Budi.
Budi juga menggarisbawahi instruksi Presiden Prabowo Subianto bahwa negara wajib bertindak tegas terhadap segala bentuk ancaman ketertiban umum. “Pemerintah punya tanggung jawab konstitusional melindungi ruang publik dari intimidasi, kekerasan, atau pemaksaan oleh kelompok tertentu,” tegasnya.
Dukungan Apindo: Langkah Konkret Atasi Gangguan Usaha
Apindo menilai, kehadiran Satgas Premanisme menjadi solusi nyata mengatasi persoalan yang selama ini menghambat iklim investasi. Shinta menyoroti, meski progres sudah terlihat, masih ada celah yang perlu diperbaiki. “Kami mendorong satgas bekerja lebih intensif, terutama di daerah rawan gangguan,” paparnya.
Ia mencontohkan, beberapa industri kerap menghadapi pemalakan, pembatasan distribusi, hingga ancaman dari ormas tertentu. “Investor butuh kepastian. Jika gangguan terus terjadi, kepercayaan mereka bisa turun,” tambah Shinta.
Respons Pemerintah: Penegakan Hukum tanpa Kompromi
Budi Gunawan memastikan, Satgas akan beroperasi secara terstruktur dan masif. “Kami tidak akan mentolerir tindakan sewenang-wenang yang meresahkan masyarakat maupun pelaku usaha,” tegasnya.
Menurutnya, operasi satgas tidak hanya bersifat represif tetapi juga preventif. “Kami akan mengawasi daerah rawan, berkoordinasi dengan aparat hukum, dan memberikan sanksi tegas bagi pelanggar,” ujar Budi.
Ia juga mengingatkan, stabilitas keamanan menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi. “Dengan penegakan hukum yang konsisten, kami yakin investasi akan tumbuh pesat,” imbuhnya.
Evaluasi Lapangan: Tantangan dan Harapan
Meski mendapat dukungan, Apindo meminta pemerintah memantau efektivitas satgas secara berkala. Shinta mengakui, beberapa anggota usaha masih ragu melapor karena takut mendapat balasan. “Perlu mekanisme pengaduan yang lebih aman dan responsif,” sarannya.
Di sisi lain, pelaku usaha menilai langkah ini sebagai angin segar. “Selama ini, kami sering menghadapi tekanan. Kehadiran satgas memberi harapan baru,” kata salah satu pengusaha ritel di Jakarta.
Proyeksi Ke Depan: Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha
Kedepan, Apindo berkomitmen terus berkolaborasi dengan pemerintah memastikan satgas bekerja optimal. “Kami siap memberikan masukan dan data lapangan untuk memperkuat operasi,” kata Shinta.
Budi Gunawan menanggapi, sinergi dengan asosiasi usaha menjadi kunci sukses. “Dukungan pelaku usaha sangat membantu kami mengidentifikasi titik-titik rawan,” ujarnya.
Penutup: Komitmen Bersama Wujudkan Iklim Usaha Aman
Pembentukan Satgas Premanisme menjadi bukti keseriusan pemerintah menciptakan iklim investasi yang kondusif. Dengan kolaborasi antara pemangku kepentingan, diharapkan gangguan premanisme dan ormas bisa ditekan secara signifikan.
“Kami optimistis, langkah ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia,” tutup Shinta.