YOGYAKARTA, Cinta-news.com – Para petualang yang merencanakan liburan seru ke Yogyakarta harus siap-siap merogoh kocek lebih dalam! Pasalnya, tarif semua paket jeep wisata Lava Tour Merapi, Kabupaten Sleman bakal naik Rp 50.000 per paket selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti.
Menariknya, kenaikan tarif ini akan berlaku dalam periode yang cukup panjang, yakni mulai 23 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Dardiri, dengan tegas menegaskan kebijakan kenaikan tarif ini. “Intinya, setiap paket naik rata-rata Rp 50.000. Contohnya, paket yang biasa Rp 400.000 menjadi Rp 450.000, dan yang Rp 450.000 naik jadi Rp 500 ribu, begitu seterusnya,” ujar Dardiri pada Rabu (17/12/2025).
Namun, ada satu paket yang istimewa dan tidak ikut-ikutan naik harga. “Kami memiliki lima paket, namun khusus untuk paket sunrise harganya tetap. Jadi, paket sunrise masih Rp 500.000 saja,” ungkapnya lebih lanjut. Kabar ini tentu jadi angin segar bagi para pemburu golden sunrise di kawah Merapi.
Lalu, apa sebenarnya alasan di balik kenaikan tarif ini? Ternyata, pertimbangan utamanya adalah situasi lalu lintas yang selalu padat setiap liburan panjang. Dardiri menjelaskan bahwa kemacetan panjang sering terjadi di rute jeep selama periode Nataru. Alhasil, dampak dari kemacetan ini langsung terasa pada konsumsi bahan bakar. “Biasanya satu armada bisa melayani tiga kali tour, tapi karena macet, jadwal jadi stuck. Kenaikan tarif ini bisa untuk menutupi tambahan biaya BBM. Konsumsi bahan bakar yang biasanya cukup 5 liter, bisa membengkak jadi 11-12 liter karena jeep terjebak macet lama di jalur,” paparnya dengan gamblang.
Sementara itu, menyambut gelombang wisatawan, Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) sudah melakukan berbagai persiapan matang untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung. “Untuk libur Nataru ini, kami telah menyiapkan segalanya, baik dari sisi armada maupun sumber daya manusianya,” tegas Dardiri.
Persiapan pertama yang dilakukan adalah pengecekan menyeluruh terhadap semua armada jeep. Pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman telah menyelesaikan pemeriksaan kelayakan (ramp check) pada awal Desember 2025. “Pengecekan sudah kami lakukan dan hasilnya semua armada dinyatakan oke dan siap operasi,” imbuhnya. Tidak hanya kendaraan, asosiasi juga aktif memberikan edukasi kepada seluruh basecamp dan para pengemudi. Edukasi ini berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan serta penekanan aspek keselamatan dan kenyamanan bagi setiap wisatawan.
Selanjutnya, pihak asosiasi juga proaktif memeriksa kondisi jalur di lereng Merapi yang menjadi rute adventure. Mereka bahkan memetakan titik-titik rawan yang berpotensi menimbulkan antrean atau kemacetan panjang. Sebagai upaya antisipasi, AJWLM akan mendirikan posko khusus selama puncak liburan. “Posko akan kami tempatkan di pertigaan Sidorejo, menuju Kali Kuning. Di titik itu kemacetan sering terjadi dan bisa mengganggu pengguna jalan lain. Nanti akan ada personel dari AJWLM dan Linmas yang stand by untuk mengurai kemacetan,” jelas Dardiri.
Yang menarik, lonjakan kunjungan ternyata sudah mulai terasa lebih awal! Dardiri mengungkapkan bahwa sejak awal Desember 2025, jumlah wisatawan di Lava Tour Merapi sudah menunjukkan peningkatan signifikan. “Awal Desember sudah mulai ramai, bahkan sudah ada rombongan dari Jawa Barat yang datang. Kami memprediksi puncak kunjungan akan terjadi dari tanggal 23 Desember sampai 4 Januari,” pungkasnya. Dengan demikian, para calon wisatawan disarankan untuk mempersiapkan diri dan booking lebih awal agar tidak kehabisan tiket untuk petualangan seru menyusuri kaki Gunung Merapi ini!
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com











