Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Banjir dan Longsor di Sibolga, Warga Terisolasi dan Sulit Hubungi Kerabat

Cinta-news.com – Layanan jaringan seluler di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, benar-benar mengalami gagal total mulai Selasa (25/11/2025) siang. Bencana banjir dan longsor yang menerjang kawasan itu secara tiba-tiba memutus akses komunikasi. Gangguan dahsyat ini juga langsung memicu kepanikan massal, terutama bagi para perantau yang gagal menghubungi keluarga mereka di kampung halaman.

Ardy (29) merasakan sendiri kepanikan itu. Dengan cemas, ia mengungkapkan bahwa ponselnya sama sekali tidak bisa tersambung ke keluarganya di Sibolga sejak siang hari. “Tadi terakhir masih bisa video call. Namun setelah itu, saya mulai tidak bisa menghubungi mereka lagi sampai sore,” keluh Ardy dengan suara khawatir.

Yudi (31) juga mengalami hal yang mirip. Ia menceritakan bahwa sejak pukul 14.00 WIB, pesan WhatsApp yang ia kirim untuk orangtuanya hanya menunjukkan centang satu. “Dari siang tadi cuma centang satu. Tentu saja kami sangat khawatir, apalagi setelah melihat di media sosial bahwa banjir justru makin besar. Syukurlah, saya baru mulai bisa mengirim chat lagi sekitar jam 19.30,” ujarnya lega.

Sinyal yang masih belum stabil memaksa warga seperti Yudi hanya bisa berharap pada pesan yang sesekali berhasil masuk. Meski begitu, Yudi akhirnya mengaku bisa bernapas lega setelah ia berhasil memastikan kondisi orangtuanya dalam keadaan selamat.

Gangguan telekomunikasi yang melumpuhkan ini muncul setelah cuaca ekstrem dan banjir bandang menerjang Sibolga dan Tapteng sejak Senin malam (24/11/2025).

PLN menjelaskan bahwa hujan deras dengan intensitas tinggi memicu longsor di berbagai titik dan secara langsung merusak infrastruktur kelistrikan milik mereka. Tim mereka mencatat dengan detail bahwa sejumlah gardu hubung terendam air, beberapa tiang distribusi patah, dan jaringan listrik tertutup material longsor. Rangkaian kerusakan ini memutuskan pasokan listrik ke banyak wilayah.

Kemudian, sejumlah BTS milik operator telekomunikasi ikut berhenti beroperasi sehingga jaringan seluler dan internet pun mati total. “Kami menemukan sejumlah lokasi terdampak banjir dan longsor, di mana beberapa gardu dan jaringan terendam dan tertutup material. Kondisi kritis ini menyebabkan gangguan dan pemadaman listrik yang sangat luas,” tegas PLN UP3 Sibolga dalam keterangan resminya.

Manager PLN UP3 Sibolga, Bachtiar, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menetapkan Status Siaga Kelistrikan sejak laporan pertama masuk. Kemudian, tim lapangan pun segera mereka kerahkan untuk melakukan asesmen dan isolasi jaringan. “Tim kami sudah bergerak sejak semalam. Akan tetapi, masih ada titik yang tergenang dan tidak bisa dilalui. Untuk menjamin keselamatan petugas dan masyarakat, kami hanya dapat melakukan perbaikan setelah kondisi benar-benar memungkinkan,” papar Bachtiar.

General Manager PLN UID Sumut, Mundhakir, menegaskan kembali bahwa keselamatan publik menjadi prioritas utama mereka. “Banjir dan longsor di Sibolga dan Tapanuli Tengah menuntut kewaspadaan penuh. Oleh karena itu, PLN memastikan semua langkah pemulihan dilakukan secara terukur dan harus mengikuti standar keselamatan yang ketat,” tegas Mundhakir. “Kami juga memohon doa dan kerja sama masyarakat agar proses pemulihan berjalan lancar. Pemulihan jaringan akan kami lakukan secepat mungkin setelah kondisi dinyatakan benar-benar aman,” tambahnya.

Saat ini, PLN aktif berkoordinasi dengan BPBD, pemerintah daerah, TNI/Polri, dan perangkat kecamatan untuk membuka akses jalur yang tertutup banjir maupun longsor. Tujuannya, agar petugas dapat mencapai titik gangguan lebih cepat.

PLN juga secara khusus mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya listrik selama banjir. Mereka meminta masyarakat menghindari menyentuh peralatan listrik yang basah, menjauh dari tiang atau kabel yang tergenang, serta segera melapor ke PLN Mobile atau Contact Center 123 jika menemukan kondisi berbahaya.

Sayangnya, dampak terparah dari bencana ini adalah korban jiwa. Berdasarkan data terbaru dari kepolisian, insiden mengerikan ini merenggut lima nyawa. “Bencana paling besar terjadi dengan enam titik longsor yang menyebabkan lima korban meninggal dan merusak sedikitnya 17 rumah. Selain itu, empat warga masih dalam proses pencarian,” ungkap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/11/2024).

Ferry menyatakan bahwa pihaknya masih belum dapat merinci kronologi dan identitas korban. Pihaknya masih fokus menangani musibah yang tidak hanya terjadi di Sibolga, tetapi juga meluas ke Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Nias Selatan, hingga Padang Sidempuan.

Ferry memastikan bahwa setiap laporan yang masuk langsung ditindaklanjuti. “Tim di lapangan bekerja siang dan malam. Fokus kami adalah memastikan seluruh warga selamat serta memastikan akses vital segera dibuka kembali,” pungkas Ferry dengan penuh keyakinan.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *