PAMEKASAN, Cinta-news.com – Saksi mata menyaksikan langsung pemandangan mencekam saat tawuran brutal meledak tepat di depan Masjid Agung Asy-Syuhada, Jalan Masegit, Kecamatan Pamekasan. Lebih detailnya, peristiwa nahas ini mengguncang warga pada Minggu (9/11/2025) dini hari, tepatnya pukul 03.30, ketika puluhan orang saling kejar sambil mengacungkan kayu dan senjata tajam. Akibatnya, bentrokan ini merenggut satu nyawa dan melukai tiga korban lainnya.
Kemudian, seorang pemilik warung di lokasi, berinisial W, memberikan kesaksian yang memperjelas gambaran chaos tersebut. W menegaskan bahwa sekitar 20 orang lebih terlibat langsung dalam aksi saling serang itu. “Mereka saling kejar saat kejadian,” tuturnya sambil menggambarkan suasana yang sangat mencekam.
Selain itu, W juga membeberkan jenis senjata yang para pelaku gunakan dalam tawuran. Menurut penglihatannya, sebagian dari mereka membawa kayu balok, sementara sebagian lainnya menghunus senjata tajam. Lebih spesifik lagi, dia melihat senjata tajam tersebut menyerupai celurit berukuran kecil yang mudah mereka sembunyikan.
Tiba-tiba, teriakan keras para pelaku tawuran memecah kesunyian dini hari, diiringi suara derap lari puluhan orang yang saling memburu. “Saya pun keluar dari warung dan melihat mereka saling kejar dengan membawa kayu dan sajam,” katanya, menceritakan momen ketika rasa penasarannya mengalahkan rasa takut.
Pada puncak keributan, lokasi tersebut sepenuhnya para pelaku tawuran kuasai. Mereka saling berteriak bersahutan untuk mengkoordinir serangan. W bahkan menirukan salah satu teriakan yang terdengar, “Di sana orangnya. Dia ada disana ayo kejar,” ujarnya, menunjukkan betapa beraninya kelompok tersebut.
Yang paling memilukan, W menyaksikan langsung detik-detik Rasyid (27), warga Desa Teja Barat, terjatuh dari sepeda motornya. Awalnya, dia mengira itu kecelakaan biasa. “Saya melihat korban yang meninggal itu jatuh. Awalnya saya kira jatuh biasa ternyata ada luka,” ucapnya dengan nada getir. Ironisnya, meski korban masih bergerak, tidak seorang pun berani menolong. Para pelaku justru memilih kabur dengan sepeda motor, meninggalkan korban dalam kondisi menyedihkan.
Sebelum insiden maut ini terjadi, W sama sekali tidak menduga akan terjadi tawuran. Pasalnya, lokasi depan Masjid Agung Asy-Syuhada memang biasa para pemuda jadikan tempat nongkrong. “Saat itu saya sedang membuat kopi untuk orang parkir masjid. Saya kaget saat ada teriakan dan keluar warung,” imbuhnya, menekankan betapa tiba-tiba peristiwa ini terjadi.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Jupriadi mengonfirmasi bahwa timnya masih mendalami keterangan para saksi. “Kami masih melakukan pendalaman terhadap saksi,” kata Jupriadi saat kami konfirmasi. Meski demikian, polisi telah membenarkan bahwa para pelaku tawuran membawa sajam, dan mereka kini menyelidiki kasus kematian korban dengan sungguh-sungguh.
Sebagai informasi latar belakang, dugaan kuat mengarah pada tawuran antar pemuda Desa Teja Barat dan pemuda Kecamatan Proppo. Akhirnya, insiden berdarah ini tidak hanya menewaskan satu orang di tempat kejadian, tetapi juga membuat dua orang harus pihak lain larikan ke rumah sakit, sementara satu korban lagi mengalami luka-luka dalam kondisi terpengaruh minuman keras.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com












I like this site because so much useful material on here : D.
Wow, marvelous blog layout! How long have you been blogging for? you made blogging look easy. The overall look of your website is fantastic, let alone the content!
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.