Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Ngaku Ingin Bantu Tap In, Pria di JakLingko Diduga Tukar Kartu dan Gasak Saldo Korban

Cinta-news.com – Sebuah video yang baru-baru ini viral di media sosial sukses menyita perhatian publik. Dalam video berdurasi tiga menit itu, kita menyaksikan dengan jelas sebuah modus penipuan yang terjadi di dalam Mikrotrans JakLingko. Alih-alih mendapat bantuan, seorang wanita penumpang justru menjadi korban kejahatan yang sangat merugikan. Aksi licin seorang pria tak dikenal ini berhasil menukar kartu elektronik milik korban yang berisi saldo lumayan dengan kartu yang hampir kosong. Sungguh, kejadian ini membuat siapa pun yang menyaksikannya merasa geram sekaligus iba.

Lebih detailnya, insiden memilukan ini terjadi di kawasan sekitar Selapa Polri, Jalan Ciputat Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pada malam itu, seorang wanita penumpang rute Ciputat–Blok M harus merasakan pengalaman pahit. Pria berjaket biru dongker yang duduk tepat di belakang sopir itu awalnya berpura-pura baik dengan menawarkan bantuan. Dia mengulurkan tangan seolah ingin membantu sang wanita men-tap kartunya di mesin pembayaran. Namun, siapa sangka, di balik sikapnya yang seolah penolong, ternyata tersimpan niat jahat untuk mengeruk keuntungan dengan cara yang tidak terpuji.

Konsekuensi dari ulah si jaket biru ini pun langsung dirasakan oleh korban. Wanita itu pun kemudian tampak menangis histeris setelah menyadari musibah yang menimpanya. Dia baru menyadari bahwa kartu miliknya yang semula berisi saldo Rp 182.000 telah hilang lenyap. Kartu itu rupanya telah ditukar secara diam-diam dengan kartu lain yang saldonya hanya tersisa Rp 4.000 saja! Bayangkan, dalam sekejap, uang sebesar itu raib akibat kelicikan satu orang. Kepanikan dan rasa sedih yang mendalam jelas tergambar dari raut wajahnya.

Untungnya, kewaspadaan sang sopir, Safrudin, berhasil menggagalkan niat pelaku untuk kabur begitu saja. Safrudin yang sejak awal curiga kemudian mengambil tindakan tegas. Dengan sigap, dia meminta pria berjaket biru itu untuk menunjukkan semua kartu yang dibawanya. Awalnya, pelaku tentu saja berusaha mengelak dan bersikap seolah tidak bersalah. Namun, bukti kejahatannya akhirnya terbongkar juga. Saat diminta untuk berdiri, kartu milik korban yang hilang itu terlihat jatuh dan tersembunyi di bawah kursinya, tertutup oleh sebuah topi! Sungguh sebuah bukti yang tidak terbantahkan.

Meskipun bukti sudah sangat jelas tergeletak di depan mata, pria itu masih saja berusaha membela diri dengan sikap yang tidak tahu malu. Dengan wajah tanpa ekspresi, dia malah bersikeras membantah perbuatannya. “Saya gak merasa,” ucap pria tersebut dengan santainya. Kalimat pembelaan yang justru membuat suasana di dalam kendaraan semakin memanas. Para penumpang lain yang menyaksikan tentu saja tidak terima dengan kelakuan si pelaku. Beberapa penumpang pun berusaha menenangkan sang korban yang semakin tidak bisa mengendalikan tangisnya.

Melihat situasi yang semakin tidak kondusif, pelaku pun berusaha mencari celah untuk melarikan diri. Dia berupaya turun dari kendaraan, berharap bisa lepas dari tanggung jawab. Akan tetapi, korban dengan semangat yang masih tersisa segera mencegahnya. Sambil terus menangis, dia menunjukkan bukti saldo terakhir di ponselnya yang masih dia ingat, yaitu Rp 182.000. Pada momen inilah, sopir Safrudin kembali menunjukkan komitmennya untuk menegakkan keadilan. Dia turun tangan langsung dan meminta pelaku untuk segera keluar dari kendaraan.

Akhirnya, di bawah tekanan dari banyak pihak, pelaku pun mulai menurunkan ego dan sikap arogansinya. Setelah sempat menolak, dia akhirnya memilih untuk meminta maaf, walaupun dengan nada yang masih terdengar tinggi dan terpaksa. Mendengar permintaan maaf yang tidak tulus itu, korban pun tidak tinggal diam. Dengan nada tegas yang penuh wibawa, wanita itu membalas, “Minta maaf yang tulus, jangan arogan. Sial lu ketemu sama gue, ngerti gak.” Kalimat tersebut seolah mewakili perasaan semua penumpang yang kecewa.

Konflik yang terjadi pun akhirnya menemui titik terang. Keduanya kemudian berjabat tangan, sebuah simbol rekonsiliasi walaupun mungkin masih tersisa rasa tidak nyaman. Pria berjaket biru itu pun akhirnya turun dari kendaraan, meninggalkan kejadian memalukan yang dia ciptakan. Adegan berjabat tangan ini menjadi penutup insiden yang sempat membuat panas tersebut. Meskipun demikian, pelajaran berharga dari kejadian ini pasti akan terus diingat oleh semua pihak, terutama bagi sang korban.

Terkait insiden yang viral ini, pihak TransJakarta pun akhirnya angkat bicara. Ketika dikonfirmasi, mereka secara resmi membenarkan bahwa kejadian tersebut memang benar-benar terjadi. Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta, Ayu Wardhani, menyampaikan permohonan maaf atas nama perusahaan. “Transjakarta menyesalkan dan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi di salah satu layanan Mikrotrans Jak 102 pada Jumat, 17 Oktober 2025, sekitar pukul 19.00 WIB,” ujar Ayu seperti yang dikutip pada hari Minggu (19/10/2025).

Lebih lanjut, Ayu menjelaskan bahwa pramudi Safrudin telah mengambil langkah yang tepat. Safrudin secara proaktif menurunkan pelaku langsung dari kendaraan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang Mikrotrans yang lain. “Hal ini juga menjadi evaluasi kami. Transjakarta mengajak pelanggan untuk saling menjaga dan melaporkan segala bentuk ketidaknyamanan kepada petugas di lapangan atau melalui call center 1500-102,” tambah Ayu. Dengan demikian, pihak TransJakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan keamanan bagi seluruh penggunanya.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Respon (2)

  1. I would like to thank you for the efforts you have put in writing this site. I am hoping the same high-grade website post from you in the upcoming also. Actually your creative writing abilities has inspired me to get my own web site now. Actually the blogging is spreading its wings fast. Your write up is a good example of it.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *