Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Sukses Besar! Padat Karya Irigasi di NTB Pacu Penyerapan Tenaga Kerja Hingga 3.980 Orang

JAKARTA, Cinta-news.com – Sebuah terobosan spektakuler berhasil ditorehkan di Nusa Tenggara Barat (NTB)! Program padat karya Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) tidak hanya menyelesaikan masalah infrastruktur, tetapi juga sukses menyerap 3.980 tenaga kerja lokal. Data e-monitoring per 23 September 2025 menunjukkan capaian pekerjaan fisik program ini telah melampaui 70 persen. Lebih menggembirakan lagi, serapan tenaga kerjanya tepat sesuai target dan setara dengan 119.370 Hari Orang Kerja (HOK) yang langsung memutar roda ekonomi akar rumput.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara I, Eka Nugraha Abdi, menegaskan komitmen program ini untuk rakyat. Selain fokus pada penguatan ketahanan pangan, P3TGAI secara khusus dirancang untuk memberikan dampak ekonomi langsung melalui sistem padat karya. Alhasil, program ini berhasil membuka lapangan kerja sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. “Kami mendesain kegiatan P3TGAI murni untuk masyarakat, sementara Balai hanya memantau progresnya. Yang membedakan, masyarakat sendiri yang mengelola dan mengerjakan seluruh prosesnya, sehingga manfaatnya benar-benar mereka rasakan langsung,” tegas Eka dalam keterangannya, Rabu (24/9/2025).

Program ini fokus pada perbaikan saluran irigasi tersier. Setelah saluran diperbaiki, aliran air menuju lahan pertanian menjadi lebih efisien sehingga produktivitas hasil pertanian bisa melonjak. Desa Perung di Kecamatan Penyuk menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan program P3TGAI.

Kepala Desa Perung, Syafruddin, menyambut positif kehadiran program ini sebagai solusi tantangan yang selama ini dihadapi warganya. Lebih dari 75 persen dari total 3.074 jiwa penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian dengan luas lahan 300 hektar. “Sebelumnya, setiap musim tanam kami selalu menghadapi masalah saluran tanah yang mudah rusak. Kini, keadaan berubah total,” kata Syafruddin. “Pasangan batu membuat saluran air kami menjadi permanen dan tidak mudah jebol,” tambahnya dengan penuh kepuasan.

Salah satu petani Desa Perung, Suwardi, membagikan pengalaman pribadinya yang mendapatkan manfaat ganda. Ia kini menikmati aliran air irigasi yang lebih terjamin untuk sawahnya. “Dulu air selalu merembes kemana-mana dan banyak terbuang. Sekarang, aliran air lebih terkendali dan lancar sampai ke sawah,” ujar Suwardi. Selain itu, ia juga memperoleh pendapatan tambahan dengan bekerja sebagai tukang dalam proyek pembangunan tersebut. “Alhamdulillah, saya mendapatkan penghasilan tambahan dari kerja sebagai tukang di proyek ini,” ungkapnya dengan senyum mengembang.

P3TGAI menghadirkan terobosan dengan mengubah saluran irigasi tersier dari tanah menjadi pasangan batu permanen. Yang terpenting, petani dan masyarakat desa mengerjakan seluruh prosesnya dengan sistem upah. Program ini mendukung strategi swasembada pangan sebagai prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pembangunan setiap segmen saluran mencapai panjang 300 meter dan membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 75 hari.

Program padat karya ini membuktikan komitmen pemerintah menyalurkan anggaran langsung ke desa. Dampaknya bersifat berantai: anggaran negara memacu ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja sekaligus menjamin keberlanjutan produksi pangan nasional. Program ini menghadirkan solusi nyata yang menguntungkan semua pihak – pemerintah, petani, dan masa depan pangan Indonesia.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *