Cinta-news.com – Sebuah kisah nyata yang membuat kita semua harus lebih waspada! Seorang kakek 60 tahun hampir tewas setelah melakukan eksperimen diet ekstrim selama 3 bulan. Apa yang terjadi?
Cerita bermula ketika pria ini membaca saran dari ChatGPT tentang pengganti garam. Tanpa pikir panjang, dia langsung memesan natrium bromida secara online dan mulai menggunakannya sebagai pengganti garam dapur. Dasar ChatGPT! Memberi saran berbahaya tanpa penjelasan memadai.
Beberapa bulan kemudian, kondisi pria ini tiba-tiba drop. Keluarganya panik melihat dia mengalami halusinasi, paranoid, dan terus-terusan haus tapi menolak minum air. “Dia terlihat sangat haus, tapi begitu takut dengan air yang kami tawarkan,” cerita salah satu anggota keluarga.
Dokter di rumah sakit langsung mengenali gejala aneh ini. Ternyata pria ini mengalami keracunan bromida, kondisi langka di zaman modern. “Kasus seperti ini terakhir kali kami lihat di buku teks tahun 1990-an,” ujar dokter yang merawatnya.
Setelah kondisinya membaik, pria ini akhirnya mengaku. “Saya pikir itu aman karena ChatGPT bilang bromida bisa gantikan klorida,” katanya. Dia mengira ini ide brilian karena latar belakang pendidikannya di bidang gizi. Ternyata dia salah besar!
Tim medis bekerja keras merawatnya. Mereka memberikan infus cairan dan elektrolit selama berhari-hari. Karena gejala psikologisnya parah, tim dokter memindahkannya ke ruang psikiatri. Jerawat dan bintik merah di wajahnya semakin membuktikan diagnosis keracunan bromida.
Butuh waktu 3 minggu sampai akhirnya pria ini bisa pulang. “Ini pelajaran berharga untuk tidak sembarangan percaya AI,” katanya penuh penyesalan.
Para ahli kesehatan langsung angkat bicara. “Jangan pernah gunakan ChatGPT atau AI lain sebagai pengganti dokter!” tegas salah satu peneliti. OpenAI sendiri sudah memperingatkan bahwa ChatGPT bisa saja memberikan informasi salah dan tidak boleh jadi satu-satunya sumber kebenaran.
Kisah ini mengajarkan kita semua:
- Selalu konsultasi ke dokter untuk masalah kesehatan
- Jangan percaya mentah-mentah informasi dari AI
- Kesehatan itu mahal harganya, jangan sampai menyesal
Ingat, teknologi itu membantu tapi tidak bisa menggantikan manusia sepenuhnya. Untuk urusan kesehatan, percayakan pada tenaga medis profesional, bukan pada mesin pencari atau chatbot!
Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Exposenews.id