Cinta-news.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sedang gas pol melakukan transformasi besar-besaran di infrastruktur perkeretaapian nasional. Tidak tanggung-tanggung, mereka tak sekadar upgrade teknis biasa, tapi membangun fondasi masa depan yang lebih canggih dan andal.
Dari Rel Tua ke Super Canggih, Ini Langkah Nyata KAI
Heru Kuswanto, Direktur Pengelolaan Prasarana KAI, menegaskan bahwa transformasi ini bukan sekadar ganti-ganti rel atau wesel. “Kami ingin setiap perjalanan penumpang lebih aman, nyaman, dan didukung teknologi mutakhir,” tegasnya dalam rilis pers Sabtu (9/8/2025).
Lewat Direktorat Pengelolaan Prasarana, KAI melakukan pembaruan menyeluruh—mulai dari rel tua yang diganti dengan baja baru, wesel konvensional yang dimodernisasi, hingga sistem sinyal manual yang kini serba digital. Semua ini bertujuan menciptakan railway system yang high-tech dan efisien.
3 Fokus Utama KAI untuk Jadi Raja Rel di Asia
Heru membeberkan tiga strategi utama yang sedang mereka kejar:
- Tingkatkan RAMSS: KAI fokus pada Reliability, Availability, Maintainability, Safety, and Services untuk meningkatkan daya saing dan pendapatan.
- Transformasi Digital: Semua proses perawatan dan operasional kini berbasis digital, biar lebih efisien, aman, dan ngirit biaya.
- Go Green!: KAI pakai prinsip sustainability dan ESG (Environmental, Social, and Governance) demi kereta api yang ramah lingkungan.
Rel Baru, Kecepatan Meningkat, Penumpang Makin Happy!
Sejak 2020, KAI sudah mengganti lebih dari 1,6 juta meter rel baja di jalur utama. KAI mengganti bantalan kayu yang gampang lapuk dengan bantalan sintetis super kuat. Mereka juga membenahi wesel-wesel tua menggunakan struktur beton untuk meningkatkan stabilitas. Hasilnya? Kecepatan operasional melesat di lebih dari 800 km jalur kereta!
Bahkan, Track Quality Index KAI di Triwulan I 2025 mencapai 5.554—hampir mendekati kategori sempurna! “Setiap meter rel yang kami perbaiki adalah bukti komitmen kami untuk transportasi yang lebih cepat, eco-friendly, dan cerdas,” ujar Heru bangga.
Digitalisasi Gila-Gilaan: Dari Kertas ke Sensor Canggih!
KAI tidak main-main dalam urusan digitalisasi. Proses pemeriksaan dan perawatan yang dulu pakai formulir kertas, sekarang 100% pakai aplikasi P3STE Mobile dan web-based CMS. Data lapangan langsung terekam real-time, tersimpan rapi di cloud, dan bisa dianalisis dengan cepat untuk pengambilan keputusan.
Bahkan, KAI kini pasang sensor digital di titik-titik rawan seperti daerah rawan longsor atau jembatan tua. Sensor ini bisa mendeteksi pergerakan tanah, suhu rel, hingga getaran jembatan berusia 90 tahun! Semua data dikumpulkan dalam peta digital 3D biar teknisi bisa cepat bertindak.
Hijaukan Stasiun, Kurangi Emisi, KAI Peduli Lingkungan!
Selain ngotot di teknologi, KAI juga serius menjaga lingkungan. Mereka sudah pasang panel surya di 138 stasiun & fasilitas operasional dengan total kapasitas hampir 4.500 kW. Ini langkah nyata kurangi emisi karbon dan bikin transportasi lebih green.
KAI juga terlibat dalam proyek-proyek strategis seperti:
- Elektrifikasi jalur Jakarta-Sukabumi
- Pengembangan sinyal LRT Jabodebek & Sumsel
- Penguatan persinyalan di jalur ganda selatan Jawa
Restrukturisasi Tim Lapangan, Kerja Lebih Efisien!
Agar semua program berjalan mulus, KAI melakukan penyesuaian struktur organisasi lapangan. Mereka memfokuskan peran teknisi dan memastikan semua proses perawatan mengikuti standar resmi. Hasilnya? Kerja lebih efisien, akuntabel, dan seragam di seluruh Indonesia.
Kesimpulan: KAI Siap Dominasi Transportasi Masa Depan!
KAI terus berinovasi, menjaga disiplin, dan memperkuat infrastruktur untuk membuktikan diri sebagai pelopor transportasi modern di Indonesia. Mereka tidak hanya membenahi rel dan sinyal, tapi juga membangun ekosistem perkeretaapian yang siap bersaing di level global.
“Di balik keheningan rel, ada kolaborasi, teknologi, dan visi besar yang kami jaga,” pungkas Heru. So, siap-siap nikmati kereta api lebih kencang, lebih cerdas, dan lebih hijau!
Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Exposenews.id