MEDAN, Cinta-news.com – Bripka Aulia, anggota Polres Pelabuhan Belawan, harus mengalami patah kaki saat berusaha meredakan kericuhan dalam pengamanan eksekusi lahan di Jalan Aluminium I, Kota Medan. Aulia, yang sehari-hari bertugas di satuan Intelkam, terjatuh ke dalam lubang parit saat berupaya melindungi ahli waris pemilik lahan dari serangan warga yang menolak eksekusi.
AKBP Wahyudi Rahman, Plt Kapolres Pelabuhan Belawan, membenarkan insiden ini. “Bripka Aulia terperosok ke celah penutup parit ketika berusaha menolong ahli waris yang diserang massa,” jelasnya. Wahyudi menyayangkan insiden ini, apalagi sebenarnya eksekusi sudah ditunda untuk mencegah bentrok.
Ricuh Meletus Usai Penundaan Eksekusi
Padahal, sebelumnya, Wahyudi sudah mengumumkan penundaan eksekusi sekitar pukul 10.30 WIB demi mencegah kerusuhan. “Saya sudah instruksikan penundaan agar situasi tetap kondusif,” tegasnya. Namun, saat petugas mulai membubarkan diri, tiba-tiba aksi pelemparan terjadi!
Seorang pemuda bernama Tumpal Simamora (24) melempari pasukan Brimob, memicu kerusuhan besar. Akibatnya, Tumpal sendiri mengalami luka robek di kening, sementara tiga anggota Brimob—Kepling 16 Armansyah, Kepling 17 Fendi, dan Kepling 20 Asrul Sani—ikut terluka. “Aksi provokatif ini yang bikin situasi meledak,” ungkap Wahyudi.
Pertolongan Cepat dari Tim Medis Polisi
Tim Dokkes Polres Pelabuhan Belawan langsung bergerak cepat memberikan pertolongan pertama kepada korban di lokasi. Meski begitu, kerusuhan sempat membuat suasana makin tegang.
Wahyudi menegaskan, “Eksekusi ini seharusnya berjalan damai karena hanya menyasar 10 gudang, bukan permukiman warga.” Sayangnya, aksi provokasi membuat semua jadi berantakan.
Polisi Ingatkan Warga Jangan Terprovokasi
Di akhir keterangannya, Wahyudi mengimbau masyarakat tetap tenang. “Kami hanya mengamankan eksekusi sesuai putusan PN Medan. Jangan mudah terprovokasi, jaga ketertiban!” pesannya.
Sayangnya, kericuhan ini membuktikan betapa sensitifnya isu sengketa lahan. Polisi pun berharap tidak ada lagi korban berjatuhan di kemudian hari.