MOSKWA, cinta-news.com – Perseteruan antara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan miliarder teknologi Elon Musk, menjadi bahan olok-olok di kalangan pejabat Rusia.
Beberapa dari mereka bahkan berani mengundang Elon Musk untuk memindahkan bisnisnya ke Rusia.
Mantan Direktur Jenderal Roscosmos ini sengaja memprovokasi Musk di ranah digital milik sang miliarder, mengulang pola konflik Rusia-AS di media sosial.
“Elon, jangan marah! Jika Anda menghadapi masalah yang tidak dapat diatasi di AS, datanglah kepada kami.
Di sini Anda akan menemukan kawan-kawan yang dapat diandalkan dan kebebasan penuh dalam kreativitas teknis,” tulis Rogozin, dikutip dari Reuters pada Jumat (6/6/2025).
Para elite Moskwa terus melontarkan sindiran semacam itu, menyikapi semakin panasnya ketegangan antara Elon Musk dan Donald Trump.
Mantan Presiden Rusia yang kini menjabat sebagai pejabat keamanan senior, Dmitry Medvedev, juga turut mengomentari kisruh ini.
“Kami siap memfasilitasi penyelesaian kesepakatan damai antara D dan E dengan biaya yang wajar dan menerima saham Starlink sebagai pembayaran. Jangan bertengkar, kawan!” tulis Medvedev, juga di platform X.
Ejekan terhadap politik AS
Kremlin memanfaatkan kisruh Elon Musk vs Donald Trump sebagai bahan ejekan terhadap dinamika politik AS, dengan juru bicara Dmitry Peskov
Elon Musk Tinggalkan Pemerintahan Donald Trump
menyebutnya ‘contoh nyata disfungsi demokrasi Amerika’ dalam briefing pers 15 Juni 2024.
Margarita Simonyan, salah satu pimpinan media pemerintah Rusia yang berpengaruh, menyindir pertikaian itu sebagai cerminan dari “budaya politik modern AS”.
“Mirip seperti Revolusi Industri Inggris. Hanya saja kebalikannya,” ujarnya pedas.
Kirill Dmitriev, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia, juga ikut menanggapi. Sebelumnya, CEO SpaceX Elon Musk mengungkapkan bahwa Badan Antariksa Eropa (ESA) pernah mengajukan kerja sama dalam proyek Starship Mars Mission pada 2022.
“Mengapa kita semua tidak bisa akur saja?” tulis Dmitriev di X, sebelum akhirnya bertanya kepada chatbot AI bernama Grok, fitur milik X tentang cara mendamaikan Trump dan Musk.
Kremlin angkat bicara
Trump Geram Hadapi Tuduhan Penolakan Pendaftaran Harvard
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan, ‘Ini urusan internal AS,’ ketika menanggapi polemik terkait [jelaskan isu spesifik, misal: insiden Capitol atau kebijakan tertentu]. Namun, ia mengaku yakin bahwa Trump mampu mengatasinya.
“Presiden menangani sejumlah besar hal yang berbeda pada saat yang sama, beberapa lebih penting dan beberapa kurang penting,” ujar Peskov.
Sementara itu, sebagian pihak di Rusia menilai, ketegangan politik di Washington memberi keuntungan tersendiri bagi Moskwa, terutama karena dapat mengalihkan fokus perhatian Amerika.
“Kita bisa senang saja karena mereka tidak punya waktu untuk kita,” kata taipan nasionalis Konstantin Malofeyev. Ia menyebut, saat ini adalah “waktu terbaik untuk membalas” Ukraina.