TANGERANG SELATAN, Cinta-news.com – Pihak sekolah tiba-tiba menghentikan sementara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Rawabuntu 03 Tangerang Selatan (Tangsel) setelah beberapa orangtua menemukan makanan basi dan berlendir yang dibagikan ke siswa. Namun, sekolah sama sekali tidak memberikan penjelasan resmi tentang alasan penghentian ini, membuat banyak orangtua murid kecewa.
Orangtua Murid Kecewa, Info Penghentian MBG Tidak Jelas
Rissa (nama samaran), salah satu orangtua murid, mengungkapkan bahwa guru kelas hanya memberi kabar singkat tentang penghentian MBG tanpa penjelasan lebih lanjut. “Beberapa hari lalu guru bilang program MBG berhenti, tapi tidak ada penjelasan kenapa. Kami hanya bisa menerka-nerka alasannya,” ujarnya saat kami temui di sekolah, Kamis (24/7/2025).
Ia lalu menceritakan pengalaman mengejutkan saat anaknya menerima tahu isi yang sudah asam dan berlendir pada Kamis (17/7/2025). “Saya lihat dalam tahu itu berlendir, isiannya lembek, dan baunya tidak enak. Saat saya cicip, rasanya jelas sudah basi!” kata Rissa dengan nada kesal.
Yang lebih memprihatinkan, anaknya yang masih duduk di bangku SD tidak menyadari makanan itu sudah tidak layak makan. “Anak saya bawa pulang karena tidak habis dimakan. Dia tidak tahu kalau makanannya sudah basi,” tambahnya.
Keluhan Sebelumnya: Bubur Kacang Hijau Rasa Aneh
Bukan hanya Rissa yang mengeluh. Rani (nama samaran), orangtua murid lainnya, menceritakan pengalaman serupa. “Pernah suatu kali anak saya dapat bubur kacang hijau warnanya aneh dan rasanya tidak enak. Ini kan program makan bergizi, tapi kualitasnya dipertanyakan,” ujarnya.
Rani mendesak pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap penyedia makanan MBG. “Harus ada yang mencicipi dulu sebelum makanan dibagikan ke anak-anak. Jangan asal kirim saja!” tegasnya.
Sekolah Diam Seribu Bahasa
Ketika kami mencoba meminta klarifikasi, Kepala SDN Rawabuntu 03 Tangsel, Amir Mahmud, justru menghindar. Dia hanya berkata singkat, “Masalah ini sudah selesai, kami sudah koordinasi. Maaf tidak bisa berkomentar lebih,” sebelum bergegas pergi.
Sikap tertutup sekolah ini semakin memicu tanda tanya besar. Apa sebenarnya yang terjadi? Apakah ada kelalaian dalam pengawasan? Atau ada masalah lebih serius dalam penyaluran dana program?
Masyarakat Menuntut Perubahan!
Kejadian ini memicu kemarahan warga. Bagaimana bisa makanan tidak layak sampai ke tangan anak-anak?
Orangtua murid kini menuntut:
- Evaluasi menyeluruh terhadap penyedia makanan MBG
- Pengawasan lebih ketat untuk memastikan kualitas makanan
- Transparansi informasi dari sekolah dan dinas terkait
Program MBG seharusnya membantu, bukan malah membahayakan! Jika tidak ada perbaikan, bisa-bisa kepercayaan masyarakat pada program pemerintah ini hilang sama sekali!
Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Checkbind.com