Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Cekcok di Angkringan Solo Berujung Maut, Pria Tewas Dianiaya 

SOLO, Cinta-news.com – Sebuah peristiwa mengerikan mengguncang kawasan Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Seorang pria berusia 54 tahun, Hepi Indra Wijaya, tewas setelah temannya sendiri, Deki Setiawan (29), menganiayanya secara brutal di depan Masjid Al-Kirmani, Jalan Sidoluhur No. 33, Sabtu (26/7/2025) dini hari. Pelaku menghabisi nyawa korban menggunakan benda keras dalam perkelahian yang dipicu emosi tak terkendali.

Polresta Solo langsung bergerak cepat menyelidiki kasus ini. Kapolresta Solo, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, melalui Kasatreskrim AKP Prastiyo Triwibowo, menegaskan bahwa pelaku memukul korban berulang kali dengan benda tumpul hingga menyebabkan luka parah. “Korban dalam kondisi sangat kritis saat tim menemukannya, dan sayangnya nyawanya tidak tertolong,” jelas Prastiyo kepada Tribun Jateng, Minggu (27/7/2025).

Awalnya Cuma Adu Mulut, Berakhir Tragis

Semua berawal dari cekcok sepele di sebuah angkringan sekitar pukul 02.00 WIB. Kedua pria ini terlibat adu mulut yang memanas, lalu berubah jadi perkelahian fisik. “Saksi melihat mereka ribut di angkringan, tapi emosi pelaku meledak sampai akhirnya terjadi pengeroyokan,” ungkap Prastiyo.

Pelaku sempat kabur ke arah masjid, tapi korban mengejarnya. Di sinilah tragedi makin menjadi-jadi. “Pelaku melemparkan pasir ke wajah korban untuk melumpuhkannya,” lanjut Prastiyo. Namun, itu baru awal dari kekejaman yang terjadi.

Tangga Bambu & Termos Jadi Senjata Pembunuh

Deki, yang sudah kalap, mengambil tangga bambu di sekitar lokasi dan menghujamkannya ke tubuh Hepi dengan kekuatan penuh. Lemparan itu menjatuhkan korban. Tapi, pelaku tak berhenti sampai di situ—Deki malah menginjak-injak tubuh Hepi yang sudah terkapar!

Belum puas, Deki mengambil termos es batu milik pedagang angkringan dan memukulkannya ke kepala korban berkali-kali. Seorang saksi mata, APP, berusaha melerai, tapi sudah terlambat. “Kami memeriksa korban dan menemukannya sudah tak bernyawa,” kata APP dengan nada gemetar.

Warga Mengepelok, Polisi Amankan Bukti

Warga sekitar yang mendengar keributan langsung berkerumun dan mencegah pelaku kabur. Polsek Laweyan dan tim SPKT Polresta Surakarta pun segera datang ke TKP. Mereka menyita barang bukti, termasuk tangga bambu dan termos yang pelaku gunakan sebagai senjata.

Saat ini, polisi menahan Deki di Mapolresta Surakarta untuk pemeriksaan intensif. “Kami masih mendalami motifnya, apakah ada dendam tersembunyi atau sekadar emosi sesaat,” tegas Prastiyo. Mereka akan menjerat pelaku dengan Pasal Penganiayaan Berat Berujung Maut, yang ancamannya bisa mencapai 15 tahun penjara.

Peringatan untuk Masyarakat: Jangan Anggap Remeh Cekcok Kecil!

Kasus ini memberi pelajaran penting bagi kita semua. Adu mulut di angkringan yang awalnya dianggap biasa, ternyata bisa berakhir tragis. Polisi mengimbau masyarakat untuk menjaga emosi dan menghindari kekerasan, apalagi sampai memakai benda-benda di sekitar sebagai senjata.

“Kami akan meningkatkan pengawasan di lokasi-lokasi rawan seperti angkringan malam hari,” tambah Prastiyo.

Keluarga Hepi yang shock dengan kejadian ini menuntut hukum terberat untuk pelaku. “Dia ayah yang baik, tidak pantas pelaku membunuhnya seperti itu,” kata salah satu kerabat korban dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, polisi memastikan proses hukum akan berjalan transparan. “Kami akan memeriksa semua bukti dan saksi secara detail,” pungkas Prastiyo.

Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Exposenews.id

Exit mobile version