Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Anak Bawah Umur Tergiur Loker Facebook, Jadi Korban TPPO

JAKARTA, Cinta-news.com – Seorang remaja perempuan berusia 15 tahun berinisial SHM menjadi korban perdagangan orang (TPPO) setelah terperangkap iming-iming lowongan kerja (loker) palsu di Facebook. Gadis asal Lampung ini terjebak dalam jaringan eksploitasi seksual di Taman Sari, Jakarta Barat, sebelum akhirnya berhasil melarikan diri.

Awalnya, SHM melihat iklan lowongan kerja di Facebook yang menawarkan pekerjaan sebagai pelayan kafe di Jakarta. Tanpa berpikir panjang, SHM langsung melamar, dan pihak agen dengan sigap memfasilitasi tiket perjalanan dari Lampung ke Jakarta. “Dia tergoda tawaran kerja di kafe, lalu agen langsung memberinya tiket travel ke Jakarta,” tegas Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum korban, saat berbicara dalam konferensi pers di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (4/7/2025).

Begitu tiba di Jakarta pada Rabu (1/10/2024), para pelaku segera membawa SHM ke sebuah apartemen di Jakarta Barat. Ia menginap semalam sebelum nasibnya berubah drastis keesokan harinya.

Disuntik Cairan Misterius, Dipaksa Layani Pria Hidung Belang

Keesokan paginya, petugas agen tiba-tiba menyuntikkan cairan misterius ke tubuh SHM. Gadis malang itu sama sekali tidak mengenali zat yang masuk ke tubuhnya. Begitu suntikan berakhir, para pelaku langsung menyeretnya ke sebuah bar dan memaksanya melayani para pria hidung belang.

“Tamu pertamanya pria asal China. Setengah jam kemudian, dia harus melayani tamu dari Vietnam, lalu terakhir orang Indonesia. Dalam satu malam, dia dipaksa melayani tiga pria,” papar Hotman.

Keesokan harinya, siksaan berlanjut. SHM kembali dipaksa melayani dua tamu lagi. Merasa tertekan, ia memberanikan diri melawan dan meminta pulang ke Lampung.

Dipalak Rp 2,1 Juta, Gadis Muda Ini Akhirnya Kabur

Bukannya membebaskannya, agen justru memaksa SHM membayar denda Rp 2,1 juta sebagai syarat pulang. Karena tidak punya uang, ia terpaksa menyerahkan ponselnya sebagai jaminan.

Dengan sisa tenaga, SHM berhasil kabur dari bar itu. Ia meminta bantuan pengendara taksi online untuk mengantarnya ke Serang, tempat keluarga ayahnya tinggal. Setelah beberapa hari, ia akhirnya pulang ke Lampung, tetapi memilih menyimpan trauma itu sendirian.

Ibu Kaget, Anaknya Hamil 4 Bulan Akibat Eksploitasi

Awalnya, sang ibu, AM, tidak menyadari kejadian yang dialami putrinya. Namun, pada Maret 2025, ia curiga melihat kondisi SHM yang sering menggigil dan terlihat lemas. Tim medis puskesmas memeriksa SHM, lalu merujuknya ke rumah sakit, di mana dokter akhirnya mengungkap fakta mengejutkan: SHM sudah hamil empat bulan.

“Dia tidak segar, sering gemetar. Saya kira sakit biasa, ternyata dia hamil,” kata AM dengan suara bergetar.

Marah dan kecewa, AM melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada Selasa (15/4/2025). Sayangnya, kepolisian hingga saat ini belum menetapkan satupun tersangka dalam kasus ini.

Hotman Paris Desak Polisi Tangkap Pelaku

Hotman Paris Hutapea mendesak Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dan Direktur Kriminal Umum untuk segera menindak pelaku. “Kami minta polisi segera menangkap agen penyalur kerja dan pemilik bar yang terlibat,” tegasnya.

Kasus ini menyoroti bahaya perdagangan manusia yang mengincar anak muda melalui iming-iming kerja di media sosial. Kami menyerukan masyarakat untuk lebih waspada dan selalu memverifikasi kebenaran lowongan kerja sebelum menerima tawaran pekerjaan.

Peringatan untuk Korban Lain: Jangan Mudah Percaya Tawaran Kerja Instan!

SHM hanyalah satu dari banyak korban yang terjebak jaringan TPPO. Para pelaku terus menggunakan modus yang sama: mereka memanfaatkan kebutuhan ekonomi korban lalu mengeksploitasinya.

Jika menemukan kasus serupa, segera laporkan ke polisi atau lembaga anti-trafficking seperti Komnas Perempuan atau Yayasan Lentera Sintas Indonesia. Jangan biarkan lebih banyak anak muda menjadi korban berikutnya!

Exit mobile version