AMBON, Cinta-news.com – Suasana mencekam mengguncang Pelabuhan Yos Sudarso Ambon ketika puluhan buruh angkut bentrok dengan petugas TNI AL. Penyebabnya? Aturan kontroversial yang tiba-tiba membatasi akses buruh naik ke kapal!
Protes Membara, Kericuhan Tak Terhindarkan
Keributan pecah begitu KM Labobar milik PT Pelni bersandar di pelabuhan, Sabtu malam (5/7/2025). Dengan sikap kaku, petugas TNI AL membatasi hanya satu jalur tangga kapal, memantik amarah puluhan buruh yang langsung meledak sekitar pukul 22.00 WIT!
“Kami diperlakukan seperti binatang! Cuma satu tangga untuk ratusan penumpang dan buruh. Mau sampai kapan begini?” ujar seorang buruh berinisial A, masih geram.
Aturan ini tidak hanya memaksa mereka berdesak-desakan, tetapi juga secara terang-terangan merendahkan martabat para buruh, membuat mereka semakin kesal. Apalagi, kabar burung beredar bahwa pimpinan TNI AL di lokasi memerintahkan anak buahnya untuk “pukul dan injak saja” jika ada buruh yang melawan.
“Ini bukan aturan, ini penindasan! Kami rakyat kecil, bukan musuh negara!” teriak buruh lainnya.
Kecurigaan ke PT Pelni: Ada Permainan?
Para buruh tak hanya menyalahkan TNI AL. Mereka menuding PT Pelni ikut bermain dalam aturan sepihak ini.
“Kami yakin ini ada kolusi Pelni. Kenapa tiba-tiba akses dibatasi? Apa mau potong hak kami?” tanya mereka.
Sayangnya, pihak Pelni Cabang Ambon belum memberikan klarifikasi. Sementara itu, Kapolsek Kawasan Pelabuhan, Iptu Arie Satria Putra, hanya membenarkan insiden tanpa mau berkomentar panjang.
“Itu urusan buruh dan TNI AL. Lebih baik tanya ke Pelni,” singkatnya.
TNI AL Bungkam, Humas Lantamal IX Ambon Janji Konfirmasi
Hingga detik ini, TNI AL tetap bungkam seribu bahasa, menolak memberikan klarifikasi atas insiden tersebut! Staf Humas Lantamal IX Ambon, Faisal, hanya berjanji akan menanyakan hal ini ke Kadispen.
“Saya belum dapat info lengkap. Nanti saya konfirmasi dulu,” ujarnya.
Masyarakat Resah: Kapan Pelabuhan Aman Lagi?
Insiden ini membuat aktivitas bongkar muat di pelabuhan sempat kacau. Penumpang yang terjebak di tengah keributan mengeluh pelayanan jadi berantakan.
“Ini kan malah merugikan kami. Buruh marah, penumpang jadi korban,” keluh seorang penumpang.
Para buruh menuntut pencabutan aturan diskriminatif ini. Mereka meminta dialog terbuka antara TNI AL, Pelni, dan perwakilan buruh agar masalah tidak berlarut.
“Kami mau kerja, bukan ribut. Tapi kalau diperlakukan tidak adil, kami siap melawan!” tegas mereka.
Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Checkbind.com
